Friday, January 30, 2009

Ribuan Warga Sipil Sri Lanka Terperangkap Peperangan

KOLOMBO — Sekitar 250.000 warga sipil Sri Lanka terperangkap peperangan antara pemberontak Macan Tamil dan pemerintah. Karena itulah, Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapaksa meminta Macan Tamil agar dalam 48 jam ke depan memberi peluang kepada warga sipil bisa memasuki kawasan aman.

Saling bantah di antara kedua pihak bertikai muncul setelah kelompok hak asasi manusia menuduh adanya upaya menjadikan para warga sipil itu sebagai tameng hidup sekaligus sandera. "Saya minta Macan Tamil membebaskan warga sipil menuju kawasan aman," kata Rajapaksa.

Sejak 1983, gerilyawan Macan Tamil bersikukuh dengan senjata membentuk negara sendiri. Menurut kelompok itu, pemerintah cuma memberi perhatian lebih kepada mayoritas warga Sri Lanka dari suku Sinhala. Bentrokan antarkedua pihak itu sudah menewaskan 70.000 orang.

From: www.kompas.com

Serangan Udara Israel Cederai 18 Warga Palestina


GAZA — Sebanyak 18 warga Palestina, termasuk 11 anak sekolah dan seorang wanita hamil, cedera dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza bagian selatan. Serangan itu mengenai Mohammed al-Sumeiri, seorang polisi Hamas, dan orang yang diboncengnya ketika mereka berada di atas sepeda motor yang melaju di kota Khan Yunis.

Sebelas anak sekolah dan seorang wanita hamil yang sedang lewat di jalan itu termasuk di antara mereka yang cedera. Militer Israel mengatakan telah menargetkan serangan kepada Sumeiri karena ia diduga terlibat kelompok yang bertanggung jawab atas serangan bom di dekat lintasan penyeberangan Kissufim, yang menewaskan seorang prajurit dan mencederai tiga orang.

Serangan udara itu merupakan insiden kekerasan terbaru di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas. Gelombang kekerasaan itu mengancam keberlangsungan gencatan senjata Hamas dan Israel. Israel meninggalkan Jalur Gaza setelah daerah pesisir itu hancur akibat operasi militer selama 22 hari.

Israel menyelesaikan penarikan pasukan dari wilayah yang dikuasai Hamas itu, Rabu (21/1). Jumlah korban tewas Palestina mencapai sedikitnya 1.300 orang, termasuk lebih dari 400 anak. Sementara, 5.300 orang cedera di Gaza sejak Israel meluncurkan operasi militer terhadap Hamas pada 27 Desember tahun lalu.

From: www.kompas.com

Hasanain, Korban Serangan Israel


Ahmad Hasanain ditembak saat bermain di jalanan. Kini bocah kecil itu tergolek tak berdaya di ranjang Rumah Sakit Sifa, Gazah City. Kain putih menutup sebagian tubuh mungilnya. Di kanan-kiri ranjangnya, alat-alat kedokteran yang menjadi tumpuan hidupnya diletakkan. Dua selang besar dan kecil warna putih disambungkan ke mulutnya.

Dahi kananya ditutup perban, demikian pula tangan kanannya. Ahmad Hasanain yang baru berusia 7 tahun tidak sadarkan diri. Detak suara mesin penyambung hidup yang terdengar berirama tut-tut-tut-tut menjadi tanda bahwa kehidupan masih berpihak kepadanya.

Mata Hasanain terpejam. Rapat! Mulutnya terbuka ditembus dua selang. Kalau di dalam ”tidurnya” ia bermimpi, mungkin ia bermimpi akan nasib malang yang menimpanya. Mengapa semua itu harus terjadi. Mengapa?

”Saat itu, ia tengah bermain,” kata Majid Hasanain, ayahnya, mengenang peristiwa pada Kamis (22/1) kelabu itu. ”Ya, ia sedang bermain. Bermain di jalan. Saat itu, sekitar pukul 09.00, tiba-tiba semuanya terjadi. Sebutir peluru menerjang dahinya, masuk ke dalam kepalanya,” katanya. ”Peluru itu sampai saat ini masih ada di dalam otaknya,” sambung seorang petugas medis.

Majid Hasanain tidak tahu dari mana asal peluru itu. Orang-orang mengatakan, peluru dilepaskan oleh penembak jitu Israel. Bukankah gencatan senjata sudah diumumkan oleh Israel sejak Minggu dini hari? Namun, mengapa masih ada saja tentara yang melepaskan tembakan dan mengenai seorang bocah yang tidak tahu-menahu soal perang; bocah yang tengah menikmati masa bermainnya?

Pertanyaan itu terus dan terus diajukan oleh Majid Hasanain. Dan, ia tidak menemukan jawabnya. Ia hanya menemukan kenyataan bahwa anak yang ke-14 dari 15 anaknya kini tergolek tak berdaya, berjuang mempertahankan hidup di sebuah ruangan perawatan intensif rumah sakit yang jauh dari kampung halamannya di Sujaiyah, sekitar 1,5 kilometer dari Rafah, perbatasan Mesir-Jalur Gaza.

Apakah anaknya akan kembali? ”Semoga Allah memberikan rahmat dan berkah-Nya,” kata Majid Hasanain sambil mengangkat kedua tangannya.

Luka serius

Ahmad Hasanain adalah satu dari sekian banyak korban agresi militer dan kekejaman Israel. ”Lebih dari 200 orang dengan luka sangat serius yang kami tangani selama perang,” kata Omar El Manasra, seorang dokter yang bertugas di ruang perawatan intensif itu.

Persis di seberang ranjang Hasanain, tergolek Mohammad Garboa (40). Lelaki yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan itu bernasib sama dengan Hasanain. Ia ditembak tentara Israel. Peluru masuk kepalanya dan tembus hingga ke dahi. Keluar!

Lelaki berewokan ini tidur dalam kedamaian meski tidak bisa menikmati kedamaian yang sudah bertahun-tahun dicari rakyat Palestina. ”Ia tidak sadarkan diri,” kata dr Jose Rizal dari Mer-C Indonesia yang memimpin tim kemanusiaan dari Indonesia.

Kepala Mohammad Gerboa dibalut. Dua selang—satu disambungkan dengan mulut dan satunya dengan hidung—menjadi penyambung hidupnya. Dari selang itulah napas kehidupan mengalir. Matanya terpejam. Rapat!

Sebelah kiri Mohammad Gerboa, terpaut satu ranjang, terletak Said, juga tak sadarkan diri. Wajah Said terbakar karena bom yang ditebarkan Israel ketika perang masih berkecamuk. Bukan hanya wajah dan kepalanya, tangan kanannya pun terbakar.

Di ruang perawatan masih banyak korban-korban keganasan Israel selama 23 hari mengumbar angkara murka di wilayah Jalur Gaza. Terlihat, Yasser, bocah lelaki berusia 7 tahun, duduk di atas ranjangnya ditunggui kedua orangtuanya. Tangan dan kaki kanannya patah. Lagi-lagi karena bom Israel.

Ada juga Haisyam Abu Ibrahim, Abu Hassan, Hashem, Mahmud, atau Abdullah. Di antara mereka, ada yang patah tangan, patah kaki, dan ada yang kakinya harus diamputasi serta ada yang wajahnya terbakar karena bom. Semua mereka adalah warga sipil, bagian dari 5.000 lebih orang yang luka akibat ulah Israel.

Wajah dokter Omar El Manasra tidak mampu menyembunyikan kesedihan dan kemarahannya menyaksikan korban-korban agresi tentara Israel itu. ”Ketika perang masih berlangsung, kami harus kerja mati-matian karena begitu banyak pasien dengan luka sangat serius,” katanya, sementara kondisi rumah sakit saat itu kurang mendukung.

From: www.kompas.com

Lindungi Warga Sipil Madagaskar!

NEW YORK — Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon, menyerukan pemerintah Madagaskar memberikan prioritas mutlak untuk melindungi warga sipil di tengah-tengah aksi-aksi protes antipemerintah yang telah menelan korban sedikitnya 68 jiwa. "Sekjen menyerukan kepada Pemerintah Malagasi untuk memberikan prioritas utama terhadap perlindungan penduduk," kata pernyataan kantor persnya.

"Ini terserah kepada pihak-pihak di Malagasi untuk mengatasi ketidaksepakatan mereka melalui cara-cara damai dan dialog," katanya.

Ban, yang saat ini sedang berada di Swiss untuk menghadiri Forum Ekonomi Dunia, menyatakan prihatin mengenai ’kerusuhan serius yang menelan korban puluhan orang yang terjadi di Antananarivo dan di sekitarnya baru-baru ini.’

Dia menandaskan kembali tawaran bantuan PBB untuk melakukan proses dialog dan untuk rekonsiliasi nasional.

Pada Kamis pagi, ibu kota Madagaskar ditinggalkan pada saat penduduknya mengacuhkan seruan yang dilakukan wali kota untuk kembali ke kota yang menjelma menjadi kota hantu itu.

Wali Kota Antananarivo Andry Rajoelina menyerukan kepada penduduknya untuk memprotes keadaan ini dengan tinggal di rumah saja dan menjadikan ibu kota tersebut seperti ’kota mati’. Hal itu dilakukan saat dia mengeluarkan ultimatum kepada pemerintah untuk mengadili siapa pun orang yang berada di balik pembunuhan seorang pemrotes pada Senin lalu.

Presiden Madagaskar Marc Ravalomanana memperpendek lawatannya untuk menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) kawasan di Afrika Selatan, Minggu, dan kembali ke negerinya berupaya mengatasi krisis karena situasinya semakin buruk.

Polisi mengatakan, sedikitnya 42 orang tewas selama terjadinya aksi kekerasan di ibu kota, termasuk 30 perusuh yang dihantam oleh atap yang ambruk dari satu pasar swalayan yang terbakar.

Sebanyak 26 orang lainnya tewas dalam aksi kerusuhan di beberapa kota dan wilayah lainnya di negara pulau Lautan India itu. Banyak korban yang ditemukan pada Senin dan Selasa pagi.

From: www.kompas.com

Apa Salah Kami, Para Pelajar?


Ada keceriaan yang terbaca di wajah mereka. Seakan tak tersisa ketakutan, kengerian, dan duka mencengkam mereka selama tiga pekan. Hari itu, Sabtu (24/1), adalah hari bahagia. Inilah hari pertama berjumpa lagi dengan kawan-kawan sekelas setelah sebulan meninggalkan bangku sekolah.

Tiga pekan, sejak tanggal 27 Desember 2008 hingga 17 Januari 2009, kampung halaman mereka dibombardir pesawat-pesawat dan helikopter-helikopter Israel. ”Sekolah kami dibom Israel. Hancur. Kami harus berjalan lebih jauh untuk menumpang sekolah di SMA Tel Rabie,” tutur seorang siswi di pinggiran Beit Lahiya, sekitar 12 kilometer barat laut Gaza City dan hanya 5 kilometer dari perbatasan Jalur Gaza-Israel.

Berdasarkan data tahun 2006 dari Lembaga Pusat Statistik Palestina, Beit Lahiya berpenduduk 59.540 jiwa. Warga Beit Lahiya paling sering menjadi sasaran tembakan dan pengeboman Israel yang membawa korban tewas dan luka-luka karena merupakan salah satu inti dari basis Hamas.

Di kawasan Beit Lahiya dan sekitarnya, banyak sekolah hancur. Para siswa dari beberapa sekolah digabung menjadi satu di sebuah sekolah yang luput dari gempuran Israel.

Di Beit Lahiya, banyak murid sekolah berjalan kaki di salah satu jalan di kota kecil tersebut. Salah seorang dari murid-murid itu menuturkan bahwa mereka sedang menuju ke arah salah satu gedung sekolah yang terletak di Tel Rabie yang masih utuh karena luput dari gempuran Israel.

Kompas akhirnya menemukan gedung sekolah di Tel Rabie itu, setelah mencari-cari dengan bertanya kepada beberapa penduduk di Beit Lahiya. Warga Jalur Gaza mulai bisa bernapas dan berani keluar rumah secara bebas sejak diberlakukan gencatan senjata secara sepihak oleh Israel, Minggu (18/1) mulai pukul 02.00.

Salah satu sekolah yang selamat dari kehancuran adalah SMA Tel Rabie, sekolah khusus putri, yang hanya mengalami kerusakan kecil, hanya kaca ruang perpustakaan yang pecah. ”Ini karena kena pecahan bom,” tutur Amzad (23), seorang guru muda di tempat itu.

SMA Tel Rabie, berpagar tinggi, berhalaman luas sekitar 700 meter persegi. Di halaman itulah, lebih dari 100 siswi melepas kangen, bertegur sapa, berbagai cerita tentang perang, dan berbagai duka.

Israel tak disebut

Di sebuah ruang kelas, seorang guru perempuan, Iman Umar Ilahin, tengah memberikan pelajaran geografi. Bu guru muda itu mengajukan pertanyaan kepada murid-muridnya. ”Di sebelah timur wilayah Palestina itu negara apa?” tanyanya.

Siswi-siswi yang tahu segera mengacungkan jari tangannya. ”Sebelah timur wilayah Palestina adalah Yordania,” jawab Chalidia, siswi berkacamata. ”Sebelah utara wilayah Palestina itu negara apa?” lanjut Bu Guru Iman.

Mereka kembali berebutan mengacungkan tangan. ”Sebelah utara wilayah Palestina adalah negara Lebanon,” jawab salah seorang siswi yang duduk di sebelah Chalidia.

”Sebelah selatan wilayah Palestina itu negara apa?” tanya guru itu lagi. ”Di sebelah selatan Palestina itu Mesir,” jawab siswi yang duduk dua meja di depan Chalidia.

Bu guru ingin memberi pemahaman tentang geografi. Pelajaran geografi dipandang sangat penting bagi warga Palestina karena menjadi sarana pemahaman mereka akan wilayah negerinya yang terancam eksistensinya oleh Israel. Di wilayah itulah, nantinya, berdiri Negara Palestina.

Guru itu tidak pernah menyebut negara Israel di depan murid-muridnya. Ini bagian dari cerminan sikap mereka terhadap Israel. Mereka tidak mengakui keberadaan Israel, yang dianggap sebagai penjajah, sebagai perebut tanah nenek moyang mereka.

”Israel menghancurkan rumah kami. Apa salah kami para siswa. Apa salah kami anak-anak sekolah. Mengapa gedung sekolah kami juga dihancurkan? Bukankah kami tidak bersalah?” kata Rimra Sultan (17), kelas 11 SMA.

”Alhamdulillah, keluarga kami semua selamat. Namun, ada tetangga kami yang menjadi korban, ada kawan kami yang menjadi korban. Meski demikian, kami tidak takut. Kami tidak takut perang demi kemerdekaan negara kami,” kata anak ketiga dari 11 bersaudara itu dengan semangat.

Susah membangun

Kepala SMA Tel Rabie Ahirah Andham (56) mengatakan, sekarang ini sulit membangun kembali Jalur Gaza karena semua pintu gerbang ditutup dan Israel melarang bahan-bahan bangunan, seperti semen dan besi, masuk ke Jalur Gaza.

”Pemerintah Palestina insya Allah akan membangun kembali semua infrastruktur yang hancur itu, tetapi masalahnya apakah Israel mengizinkan bahan-bahan bangunan masuk ke Jalur Gaza,” tuturnya dan mengatakan, banyak siswa yang terpaksa harus belajar di tempat darurat.

”Kalau ada gedung yang masih utuh, kita gunakan untuk menampung murid dari beberapa sekolah yang gedungnya hancur. Jika tidak ada gedung yang masih utuh, kita terpaksa menggunakan rumah penduduk yang dianggap cukup besar atau membangun tenda-tenda sementara,” katanya.

Menurut Andham, gedung sekolah di Tel Rabie kebetulan berada di tengah rumah-rumah penduduk atau di tengah kota Beit Lahiya sehingga tank-tank dan buldoser-buldoser Israel tidak mencapai gedung sekolah ini.

Kawasan pinggiran Beit Lahiya ini diduduki Israel selama tiga pekan. Bahkan, daerah Latawan dan Tsalatin diduduki secara penuh oleh Israel hingga di tengah kotanya,” paparnya.

Bukan uang

Gaji guru di sekolah SMA bervariasi tergantung posisi dan lama kerja, yakni ada yang hanya 200 dollar AS, 400 dollar AS, dan ada yang 600 dollar AS. ”Namun, bukan uang yang saya cari. Saya ingin mengabdikan diri bagi negeri kami. Saya ingin memberikan sumbangan untuk mencerdaskan anak-anak negeri ini sebagai pemilik masa depan,” tutur Iqram Umar, guru perempuan yang baru enam bulan menjadi guru selepas menempuh ilmu di Universitas Al Azhar, Gaza City.

From: www.kompas.com

Antananarivo Jadi "Kota Hantu"


ANTANANARIVO - Ibu kota Madagaskar, Antananarivo, tampak lengang dan mirip ”kota hantu”. Banyak warga kota mematuhi seruan wali kotanya, Andry Rajoelina, yang meminta agar toko-toko, sekolah, pasar, dan kegiatan bisnis lainnya dihentikan.

Kegiatan pasar mingguan praktis tidak beroperasi. Hanya sebuah lapak kecil di sekitar permukiman warga yang buka. Hanya beberapa transportasi publik yang beroperasi, melintasi jalanan yang sangat sepi. Bank dan kantor pos merupakan fasilitas publik lain yang tetap buka.

Wali Kota Antananarivo Rajoelina yang merupakan lawan politik Presiden Marc Ravalomanana hari Rabu telah menyerukan kepada warganya agar tidak keluar rumah. Rajoelina juga mengeluarkan ultimatum kepada pemerintah untuk menghukum mereka yang berada di balik pembunuhan seorang pemrotes saat terjadi aksi protes oposisi pada Senin lalu.

Otoritas Madagaskar menyebutkan, jumlah warga yang tewas akibat aksi protes yang berbuntut kerusuhan pada Senin lalu itu sedikitnya 68 orang.

Seorang pejabat Pemerintah Perancis bahkan mengatakan, lebih dari 80 orang tewas dalam beberapa hari ini. Sebelumnya, Madagaskar pernah dijajah Perancis.

Komandan polisi Antananarivo Kolonel Frederic Raqotonandrasana mengatakan, saat ini sebanyak 44 tubuh korban masih berada di kamar mayat kota itu. Sebagian besar dari mereka merupakan para penjarah yang terjebak di pusat perbelanjaan yang terbakar habis, Senin.

Seorang pejabat senior polisi menjelaskan, di Toliara, wilayah pantai di barat daya Madagaskar, 16 orang tewas. Adapun 10 orang tewas lainnya dilaporkan terjadi di beberapa wilayah di negara itu.

Tak panggil tentara

Ravalomanana yang juga mantan Wali Kota Antananarivo menyalahkan Rajoelina atas terjadinya kekerasan. ”Dialah pemimpin, pemrakarsa kekacauan ini. Prioritas bagi saya sekarang adalah mengembalikan semua yang dihancurkan,” paparnya.

Presiden negara pulau itu mengatakan memilih tidak memanggil tentara untuk memelihara ketertiban karena khawatir hal itu akan menimbulkan pertumpahan darah lebih jauh. ”Sayalah yang memerintahkan angkatan darat untuk tidak ikut campur. Situasi ini harus dikelola dengan selayaknya. Jika tidak, akan terjadi banjir darah,” tutur Ravalomanana.

Ajakan presiden kepada Wali Kota Antananarivo untuk melakukan perundingan tidak ditanggapi. Kedua pihak yang saling bertikai ini tetap bertahan di posisinya masing-masing.

Aksi protes di awal pekan itu merupakan ancaman politik terbesar terhadap Ravalomanana yang terpilih kembali sebagai presiden untuk masa jabatan kedua pada tahun 2006.

Rajoelina melakukan penentangan kepada pemerintah sejak pemilihan wali kota, Desember 2007. Hubungannya dengan presiden makin buruk bulan lalu setelah pemerintah menutup stasiun televisi milik Rajoelina karena menayangkan wawancara dengan mantan presiden Didier Ratsiraka yang juga mengkritik Ravalomanana.

From: www.kompas.com

34 Tewas dalam Kerusuhan di Madagaskar

ANTANANARIVO — Presiden Madagaskar Marc Ravalomanana, Rabu (28/1), menuduh pesaing utamanya memicu kerusuhan politik di ibu kota Antananarivo yang menewaskan paling tidak 34 orang.

Unjuk rasa anti pemerintah yang diimbau Wali Kota Andry Rajoelina berubah menjadi kerusuhan, ketika massa menjarah dan membakar gedung stasiun radio negara dan menyerbu stasiun televisi pribadi milik Ravalomanana.

Wali kota berusia 34 tahun itu, yang menyebut Ravalomanana sebagai seorang diktator, mengumumkan penghentian sementara aksi protes, tetapi deputinya mengatakan bahwa unjuk rasa-unjuk rasa akan dimulai lagi Rabu ini. Akibatnya, ratusan pendukungnya berkumpul di sebuah taman kota itu di mana Rajoelina menyelenggarakan rapat raksasa akhir pekan dan menyerukan pemogokan umum.

"Kami akan tetap untuk memulai kembali protes-protes. Kami menunggu wali kota datang ke Place du 13 Mai," kata Andriamahazo Nirby Lanto. "Kami tidak melakukan unjuk rasa kemarin untuk menghormati mereka yang tewas dalam unjuk rasa serta untuk menjamin ketertiban," tambahnya.

Para petugas pemadam kebakaran, Selasa kemarin, menemukan tiga mayat di reruntuhan sebuah pusat pertokoan yang dibakar. Enam mayat lagi ditemukan di sebuah gudang milik Ravalomanana. Dua pemrotes dan seorang tahanan melengkapi jumlah korban itu.

Ravalomanana, yang mantan Wali Kota Antananarivo, menyalahkan Rajoelina atas terjadinya peristiwa berdarah itu. Ravalomanana terpaksa buru-buru pulang, Minggu, dan tidak menghadiri KTT di Afrika Selatan karena ia berusaha mengatasi ancaman terbesar konflik politik terburuk Madagaskar sejak ia terpilih kembali tahun 2006.

Ia mengatakan tidak mengerahkan militer karena tindakan itu hanya akan menambah pertumpahan berdarah lebih lanjut.

Ravalomanana (59), yang pertama kali berkuasa setelah pemilu-pemilu yang disengketakan tahun 2001, menyerukan persatuan nasional dan perundingan-perundingan dengan pesaingnya yang lebih muda.

Deputi Rajoelina, Nirby Lanto, mengatakan tidak ada perundingan antara kedua orang yang berseteru itu dan menambahkan Ravalomanana "tidak dipercaya" secara nasional.

Pertikaian antara Rajoelina dan presiden itu memburuk pada bulan lalu akibat penutupan jaringan televisi penting karena menyiarkan satu wawancara dengan mantan Presiden Didier Ratsiraka. Rajoelina menjadi wali kota setelah mengalahkan kandidat dari Partai Ravalomanana sebagai calon independen dalam pemilihan kota praja tahun 2007

From: www.kompas.com

Bawa Senjata ke Suriah, Kapal Iran Ditahan Siprus

JERUSALEM, JUMAT — Pihak berwenang Siprus menahan sebuah kapal Iran yang membawa senjata dalam perjalanannya menuju Suriah. Demikian kata surat kabar Israel, Haaretz.

Mengutip satu sumber diplomatik Uni Eropa, koran itu memberitakan bahwa Siprus bertindak setelah Israel dan AS meminta agar kapal berbendera Siprus itu dicegat. Pihak berwenang menghubungi kapal itu dan meminta agar merapat di Limassol untuk diperiksa. Para pejabat bea cukai membongkar bagian kargo dan menemukan banyak senjata, termasuk peluru artileri dan roket. Sejauh ini, pihak berwenang Siprus menolak untuk memberikan komentar.

"Israel memperkirakan senjata-senjata itu akan dikirim ke kelompok gerilyawan Hizbullah Lebanon atau ke Hamas di Jalur Gaza," kata Haaretz yang mengutip pernyataan sumber-sumber Israel.

Pada hari Rabu, para pejabat militer AS mengatakan bahwa personel dari kapal Angkatan Laut AS, San Antonio, naik ke kapal barang berbendera Siprus "Monchegorsk" yang sedang dalam perjalanan dari Iran ke Suriah, dan menemukan kiriman senjata-senjata, tetapi untuk alasan hukum tidak menyita kargo itu.

Para pejabat itu menolak mengatakan jenis senjata-senjata itu atau jumlahnya. Mereka juga tidak tahu secara persis tentang di mana dan kapan insiden itu terjadi.

Tidak jelas apakah ini adalah kapal yang sama yang Haaretz beritakan telah ditahan oleh pihak berwenang Siprus itu.

Para pejabat di Washington mengatakan, pencarian telah dilakukan sebagai bagian dari peran keamanan maritim normal Angkatan Laut AS di perairan kawasan yang membentang dari Laut Arabia sampai Laut Tengah.

Menurut para pejabat AS, senjata-senjata itu tidak dapat dipersalahkan melanggar sanksi-sanksi senjata PBB terhadap Iran, dan kapal itu diperkenankan melanjutkan perjalanannya ke Suriah.

Insiden itu terjadi pada saat media memberitakan bahwa Angkatan Laut AS telah diperintahkan mencegat kiriman-kiriman senjata yang diduga dilakukan Iran untuk mempersenjatai kembali Hamas, menyusul serangan 22 hari Israel di Jalur Gaza terhadap kelompok Hamas yang menewaskan lebih dari 1.300 warga Palestina itu.

From: www.kompas.com

Wednesday, January 28, 2009

Ahmadinejad Tuntut Obama Minta Maaf


TEHERAN — Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menuntut Presiden Amerika Serikat Barack Obama meminta maaf atas ’kejahatan-kejahatan’ yang dilakukan AS terhadap Iran selama lebih dari 60 tahun yang lalu.

"Anda bersikap memusuhi rakyat Iran selama 60 tahun," kata Ahmadinejad dalam pidatonya di wilayah barat Khermenshah, yang disiarkan oleh televisi negara.

"Siapa pun yang ingin mengubah hal itu harus meminta maaf kepada rakyat Iran dan berusaha untuk memperbaiki tindakan-tindakan buruk mereka di masa lalu, dan kejahatan-kejahatan yang mereka lakukan terhadap Iran," katanya seperti dilansir AFP.

Ahmadinejad menyambut baik perubahan kebijakan yang didengung-dengungkan Obama. Namun, ia menegaskan, perubahan sikap itu harus bersifat mendasar. Jika tidak, Iran akan tetap pada kebijakan seperti ditunjukkan pada pemerintahan George W Bush.

"Jika seseorang ingin berbicara dengan kami dalam bahasa yang digunakan (George W) Bush... meskipun dia menggunakan kata-kata baru, respons kami akan sama seperti yang kami tunjukkan kepada Bush selama bertahun-tahun sebelumnya," tambah Ahmadinejad.

From: www.kompas.com

Storm may leave thousands in darkness for days


CHARLESTON, W.Va. – Utility companies and road crews prepared for the worst Wednesday as a winter storm barreled into the Northeast, while officials in areas already hit hard by the blast warned it may be days before some shivering communities have electricity again.

The storm has been blamed for at least 19 deaths, shuttered government offices and kept kids home from dozens of schools from the Southern plains to the East Coast. With more than a foot of snow forecast for New Hampshire, the Legislature canceled Wednesday's sessions. In Louisville, Ky., the mayor delayed opening government offices until 10 a.m. and urged businesses to follow suit.

Tree limbs encased in ice tumbled onto roads and crashed onto power lines in hard-hit Arkansas, Kentucky and Oklahoma, keeping thousands without power. In Arkansas — where ice in some places was 3 inches thick — people huddled next to portable heaters and wood-burning fires as utilities warned electricity may be out for days.

"We fully expect this to be one of the largest outages we've ever had," said Mel Coleman, CEO of the North Arkansas Electric Cooperative in Salem. "Right now, we're just hoping it's days and not weeks."

Ice storms overnight in West Virginia knocked out power to thousands more. American Electric Power reported more than 40,000 outages early Wednesday. Many other utilities struggled to keep up as ice accumulated on power lines and tree branches.

"Lines are still breaking," said John Campbell, the operations chief for Missouri's State Emergency Management Agency. "All the reports we are getting is they are losing the battle right now just because precipitation is still falling."

In Kentucky, transportation cabinet workers struggled throughout the night to clear debris from impassable roads as rain and freezing rain continued to fall across the state. Widespread outages continued into the morning.

Duke Energy called for reinforcements to keep up with power demands in Ohio, where some parts of the state were expected to receive anywhere from 6 inches to a foot of snow. Southern Ohio could get three-quarters of an inch of freezing rain that could solidify.

Winter storm warnings were posted for Wednesday from Arkansas to Maine, while ice storm warnings continued for parts of Arkansas, Louisiana, Missouri, Oklahoma, Tennessee and Texas. Philadelphia could be coated in up to a half-inch of ice.

Oklahoma Gov. Brad Henry declared a statewide emergency Monday. Kentucky Gov. Steve Beshear did the same Tuesday in his state, where ice up to 1.5 inches thick weighed down tree limbs Tuesday and caused them to crash onto roadways.

"You hear the popping — it sounded like gunfire — and it's limbs from trees breaking," said Hopkins County, Ky., Judge-Executive Donald Carroll, who was among those with no power.

On Tuesday, West Virginia state offices shut down early after a 6-inch snowfall and forecasts of freezing rain and sleet, Arkansas state government offices opened two hours late, and all but essential state workers in Oklahoma were told to stay home.

Road crews in some states had a hard time keeping up with the pace of falling snow.

"The Division of Highways is knocking their socks off trying to keep the roads sort of clear," said Paul Howard, director of operations for the West Virginia Division of Homeland Security and Emergency Management.

Hundreds of public schools, colleges and universities in several states had called off classes Tuesday. Students were to be kept home again Wednesday in parts of West Virginia, a day after all 55 counties closed schools.

"Playing in the snow is pretty much the thing to do today," said Sarah Bonham, a student at Marshall University in Huntington, W.Va.

Since the storm began building on Monday, the weather had been blamed for five deaths in Texas, three in Arkansas, three in Virginia, five in Missouri, two in Oklahoma and one in Indiana.

In Charleston, the Postal Service asked residents to remove snow and ice around their mailboxes out of safety concerns for mail carriers. In Oklahoma City, a postal worker fell on a patch of ice and hit her head while delivering mail Monday and was hospitalized in critical condition.

From: Yahoo News

Tuesday, January 27, 2009

Baru Sepekan Gencatan, Kembali Baku Tembak

YERUSALEM — Milisi Palestina meledakkan sebuah bom dengan sasaran patroli tentara Israel di perbatasan Jalur Gaza. Tentara Israel pun membalas dengan melepaskan tembakan gencar.

Di tempat lain, Selasa, pejabat keamanan Palestina mengatakan, pasukan Israel di perbatasan menembak mati pria berusia 27 tahun dan melukai dua lainnya. Tidak jelas apakah para korban adalah warga sipil atau milisi.

Ini adalah baku tembak serius pertama sejak gencatan senjata disepakati antara Israel dan gerilyawan Hamas, sepekan lalu.

Saksi mata warga Palestina mengatakan, baku tembak seru terjadi di sepanjang perbatasan Gaza tengah. Helikopter Israel meraung-raung di udara, melepaskan tembakan dari senjata mesin.

Militer Israel mengatakan, bom meledak dekat perbatasan Kissufim dengan sasaran tentara Israel yang sedang patroli. Tidak ada penjelasan lebih lanjut soal insiden itu. Sementara belum ada kelompok milisi yang bertanggung jawab atas serangan itu.

Sebuah jet tempur Israel memecah keheningan di sepanjang Kota Gaza tidak lama setelah kejadian tersebut. Namun, kemungkinan, itu hanya peringatan dari Israel agar milisi Palestina tidak melanjutkan aksinya.

Israel dan Hamas mengadakan gencatan senjata sejak 18 Januari setelah Israel mengakhiri serangan tiga pekannya. Dalam serangan membabi buta itu tentara Israel membunuh sedikitnya 1.285 warga Palestina dan melukai ribuan lainnya. Lebih separuh dari korban tewas adalah warga sipil. Sementara itu, hanya 13 warga Israel, termasuk tiga warga sipil, tewas dalam pertempuran tersebut.

From: www.kompas.com

Ledakan di Perbatasan Gaza, Satu Serdadu Israel Tewas

DUBAI — Sebuah ledakan di perbatasan Gaza, menyebabkan seorang serdadu Israel tewas dan tiga lainnya terluka. Televisi Al Arabiya melaporkan insiden itu.

Sementara itu, militer Israel belum memberikan komentar atas insiden tersebut. Israel bakal memberitahukan nama serdadu yang tewas setelah pihak keluarga korban diberi tahu.

From: www.kompas.com

Carter: Tak Ada Negara Palestina, Israel Hadapi Bencana


NEW YORK — Mantan Presiden AS Jimmy Carter berpendapat, Israel akan menghadapi bencana apabila tidak memulihkan perdamaian Timur Tengah dan membuka jalan bagi berdirinya negara Palestina.

Dalam wawancaranya dengan The Associated Press, Carter menekankan, negara-negara Arab akan mengucilkan Israel pada masa mendatang.

"Solusi perdamaian Timur Tengah yang cenderung berasal dari satu negara tidak akan memuaskan semua pihak dan kecenderungan itu bisa menuntun Israel ke dalam bencana," kata Carter.

Menurut Carter, situasi ini akan menghadapkan Israel pada kenyataan harus mengusir lebih banyak warga Palestina dari tanah mereka atau menawarkan persamaan hak suara sehingga mengarahkan Palestina pada mayoritas suara. "Dan itu artinya dengan sendirinya negara Yahudi akan lenyap eksistensinya."

From: www.kompas.com

Perundingan Timur Tengah Harus Dimulai Lagi

DUBAI - Presiden AS Barack Obama mengatakan Israel dan Palestina harus memulai kembali perundingan perdamaian mereka. Ia telah menjanjikan kepada Raja Arab Saudi Abdullah Bin Abdul Aziz untuk mendorong rencana Arab bagi perdamaian Timur Tengah (Timteng).

Obama, dalam wawancara pertamanya dengan televisi Arab, "Al-Arabiya", sejak dilantik menjadi presiden, mengatakan pemerintahnya akan melakukan pendekatan menyeluruh dalam hubungannya dengan dunia Islam. "Mustahil kita hanya memikirkan segi konflik Palestina-Israel dan tidak memikirkan apa yang terjadi dengan Suriah atau Iran atau Lebanon atau Afghanistan dan Pakistan," kata Obama kepada televisi yang bermarkas di Dubai, Uni Emirat Arab, itu.

Masalah-masalah tersebut sangat menarik," katanya menambahkan.

Obama mengatakan pemerintahnya telah mulai memenuhi apa yang telah ia janjikan dalam kampanyenya, dengan mengangkat mantan Senator AS George Mitchell sebagai utusan khusus Timteng, dan telah mengirim dia ke kawasan itu dalam beberapa hari setelah pelantikannya sebagai presiden.

Mitchell telah bertolak ke kawasan itu pada Senin petang. "Pada akhirnya kita tidak dapat mengatakan kepada Israel atau Palestina apa yang terbaik buat mereka. Merekalah sepatutnya membuat keputusan," kata Obama.

"Namun saya sangat yakin bahwa momen ini adalah matang buat kedua pihak untuk merealisasikan apa yang hendak mereka lakukan untuk kemakmuran dan keamanan bagi rakyat mereka. Dan kini waktunya bagi mereka untuk kembali ke meja perundingan," terangnya.

Ditanya tentang serangan kata-kata terhadap dia oleh pemimpin Al-Qaeda yang bertanggung jawab atas serangan 11 September 2001, serangan terhadap AS, Obama mengatakan, "Apa yang mereka katakan kepada saya itu menunjukkan bahwa ide-ide mereka telah bangkrut."

From: www.kompas.com

Jubir Hamas: Indonesia Tak Perlu Kirim Mujahid

JAKARTA — Juru bicara kelompok Hamas, Sami Abu Zuhr, menyatakan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan bangsa Indonesia terhadap perjuangan bangsa Palestina. Secara khusus, dalam kunjungannya selama beberapa di Indonesia, Sami saat menemui Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, menyarankan kepada bangsa Indonesia untuk tidak mengirimkan relawan, berjuang melawan Israel.

"Beliau meminta dukungan yang wajar, tidak meminta dukungan mujahid karena saat ini sudah lebih dari cukup. Masyarakat Palestina sudah lebih dari cukup. Yang diperlukan adalah relawan kemanusiaan. Karena itu yang lebih diperlukan," kata Sami seperti dituturkan Hidayat Nur Wahid.

Sami, kata Hidayat, juga menyatakan penghargaan yang sebesar-besarnya atas jasa-jasa media massa Indonesia terhadap bangsa Palestina. Dalam pertemuan yang berlangsung cukup ramah, sesekali diselingi dengan senda gurau, Sami, imbuh Hidayat lagi, kembali memberikan argumentasinya mengapa mujahid tak perlu harus datang ke Palestina. Untuk bisa masuk, bukanlah hal mudah, sulit sekali untuk bisa mendapatkan izin.

"Sehingga beliau menyerukan tidak perlu ada mujahid yang datang karena sudah lebih dari cukup. Hamas juga menyatakan sekarang ini siap melakukan dialog dan tentu senang bila Indonesia bisa mengirimkan pasukan perdamaian ke sana," ujarnya.

Sami juga berharap Indonesia bisa memastikan segala bantuan bagi warga Palestina tepat sampai tujuan. "Beliau mempersilakan bangun rumah sakit, sekolah-sekolah, atau masjid-masjid dalam membantu rakyat kami (Palestina). Tapi pastikan, bantuan itu jangan tidak sampai ke Gaza," imbuhnya. (Persda Network/yat)

From: www.kompas.com

Dakwaan Kejahatan Perang untuk Israel

JENEWA - Investigasi independen seharusnya dibentuk untuk menetapkan apakah Israel telah melaksanakan kejahatan perang di Gaza seusai dilancarkannya serangan militer belakangan. Richard Falk, seorang pakar independen hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menerangkan terdapat bukti bahwa Israel melanggar prinsip dasar kemanusiaan dan undang-undang perang dengan menggencarkan operasi militer berskala besar terhadap penduduk yang tak berdaya.

"Perlu diadakan investigasi secara independen mengingat terjadi pelanggaran besar terhadap Konvensi Jenewa... yang seharusnya diperlakukan sebagai kejahatan perang," kata Falk.

Utusan Israel untuk PBB Aharon Leshno menerangkan pendapat Profesor Falk itu sebagai pandangan yang bias. Dalam wawancaranya dengan dengan The Associated Press, Leshno menyebut pandangan bias yang terkenal itu telah mendiskualifikasi Falk sebagai seorang pakar yang seharusnya bersikap netral.

Falk, profesor emeritus ilmu hukum dari AS, menjelaskan serangan roket yang diluncukan oleh Hamas ke Israel selatan juga merupakan bentuk pelanggaran hukum internasional. Israel selama ini menekankan operasi militernya ditujukan untuk menghentikan serangan roket Hamas.

Operasi militer tersebut berakhir Minggu (18/1) dengan dicapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Sekitar 1.300 warga Palestina tewas dan ribuan lainnya cidera akibat serangan militer Israel. Sementara 13 warga Israel tewas dalam pertempuran antara Israel dengan Hamas itu.

From: www.kompas.com

Monday, January 26, 2009

Woow, Rekor Dunia Terbaru: Menyetrika Dalam Air


Sekitar 128 penyelam di Leicestershire, Inggris, baru-baru ini, menyelam sambil menyetrika di kedalaman air dengan temperatur minus empat derajat celcius atau sangat dingin. Aksi mereka memecahkan rekor dunia. Para penyelam termotivasi dengan rekor yang sebelumnya dipegang 72 penyelam asal Australia. Mereka berusaha mematahkan rekor tersebut. Dengan dimotori pemanjat tebing amatir, Phil Shaw, para penyelam langsung menyelam ke kedalaman air 20 meter. Namun mereka tak menyelam secara keseluruhan. Sebanyak 86 penyelam pertama, termasuk yang tanpa tabung gas menyetrika baju selama 10 menit. Mereka membentuk barisan rapi dengan teknik menyetrika seperti yang biasa dilakukan di rumah. Para penyelam terus beraksi meski dihadapkan pada kondisi air yang tidak jernih.

From: www.rileks.com

Ini Dia Telur Ayam Teraneh


Biasanya telur ayam ataupun bebek yang dihasilkan berbentuk bulat atau elips. Tapi kali ini telur yang dihasilkan berbeda dari yang biasanya. Telur aneh ini dihasilkan oleh induk ayam di kawasan Slivno, Kroasia Selatan. “Awalnya saya fikir ini adalah kentang yang berbentuk aneh. Saya tidak percaya kalau ini adalah telur yang dihasilkan oleh ayam peliharaan saya” ujar sang pemilik Neda Glibota (72). “Terus terang saya sangat kagum dan saya memanggil teman-teman saya untuk menyaksikan ini. Mereka semua sama seprti saya, sangat kagum dan heran melihat hal ini” imbuh Neda. Sekarang telur aneh tersebut Neda letakan di sebuah wadah dan ia perlihatkan kepada setiap orang.

From: www.rileks.com

Sunday, January 25, 2009

Pakistan Desak Obama Hentikan Serangan Rudal AS


ISLAMABAD — Pakistan mendesak Presiden AS Barack Obama menghentikan serangan rudal AS terhadap markas Al Qaeda di dekat perbatasan Afganistan. Serangan rudal yang dilancarkan oleh pesawat tak berawak AS Jumat (23/1) di wilayah Waziristan menewaskan 22 orang, 8 orang di antaranya adalah militan asing.

Serangan militer itu merupakan pertama kalinya sejak Barack Obama dilantik sebagai Presiden AS. Kementerian Luar Negeri Pakistan menerangkan serangan tersebut juga telah mengakibatkan sejumlah warga sipil tewas.

Pakistan telah menyampaikan keprihatinannya itu terhadap Pemerintah AS. "Dengan datangnya pemerintah baru AS, Pakistan sepenuhnya berharap AS meninjau kebijakannya dan mengambil pendekatan yang lebih terintegrasi dalam menghadapi isu terorisme dan ekstremisme," demikian petikan pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Pakistan.

From: www.kompas.com

Ribuan Orang Unjuk Rasa di Paris Dukung Palestina


PARIS — Ribuan demonstran turun ke jalan-jalan di Paris untuk menunjukkan dukungan terhadap warga Palestina yang tertindas akibat serangan militer di Gaza. Aksi unjuk rasa yang merupakan keempat kalinya dalam beberapa pekan terakhir ini ditujukan untuk menekan Pemerintah Perancis agar memfokuskan dukungan ke warga Palestina di Gaza.

Demonstran membawa bendera Palestina dan mengecam Israel atas operasi militer yang dilancarkan belakangan. Unjuk rasa menentang aksi militer Israel itu beberapa di antaranya sempat diwarnai aksi kekerasan.

Operasi militer Israel di Gaza dimulai 27 Desember tahun lalu. Israel mengumumkan gencatan senjata pada 17 Januari dan aksi itu diikuti oleh Hamas sehari kemudian.

From: www.kompas.com

Merokok Haram Bagi Ibu Hamil, Anak-anak, di Tempat Umum, dan Pengurus MUI


PADANGPANJANG - Forum Ijtima' Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia III memutuskan merokok hukumnya "dilarang" yakni antara haram dan makruh. Keputusan ini sudah bulat dan disepakati bersama sehingga dapat dipedomani oleh masyarakat Indonesia.

Pimpinan ijtima forum komisi fatwa, Prof Dr HM Amin Suma MA di Padangpanjang, Minggu (25/1) mengatakan, forum sepakat menggunakan dua aturan itu.

"Tetapi dikhususkan haram hukumnya merokok untuk ibu-ibu hamil, anak-anak, di tempat umum dan pengurus MUI," katanya. Khusus bagi pengurus MUI, katanya, akan menentukan sanksi tambahan ke depan, minimal berbentuk peringatan.

Terkait atas putusan hukum merokok dilarang antara haram dan makruh itu, agar bisa dilaksanakan dengan baik, disarankan perlu perangkat hukum yang mengaturnya. Ia akan mengkomunikasinyan pada pemerintah.

Karena terjadi perbedaan pandangan sebagai dasr lahirnya keputusan itu, diimbau masyarakat tidak boleh melakukan eksekusi. "Yang berhak melakukan eksekusi sebagai realiasi sanksi jelas kewenangan pemerintah bukan masyarakat, itu pun jika sudah ada payung hukumnya," katanya.

Prof Nurhayati Hakim, Dewan Penasehat MUI sumbar, menyatakan keputusan itu sudah memadai dan tidak ada masalah. "Paling tidak, fatwa MUI tersebut sudah ada batasan dan sehingga masyarakat tidak bisa bebas merokok lagi," katanya.

From: www.kompas.com

Pemadam Kebakaran Kerahkan 25 Mobil ke Pasar Baru


JAKARTA - Sub Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat telah mengerahkan 25 mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan amukan si jago merah di Pasar Baru Timur. Kebakaran dilaporkan terjadi di perumahan padat penduduk di Gang Brijo.

"Kita terima laporan pukul 21.30," ujar Sudiyono, petugas jaga Sudin PMK Jakpus saat dihubungi Kompas.com Minggu (25/1) malam. Ia mengatakan pihaknya langsung mengerahkan 25 mobil begitu menerima laporan tersebut.

Sejauh ini, belum ada laporan sejauh mana petugas pemadam kebakaran menangani api yang menyala. Namun, petugas dilaporkan kesulitas masuk ke pusat api karena lokasi kebakaran berada di dalam gang yang sempit.

From: www.kompas.com

Kapal Saddam Balik ke Basra


Kapal pesiar supermewah milik mantan pemimpin Irak, Saddam Hussein, akhirnya harus kembali lagi ke Irak. Kapal dengan fasilitas kolam renang, masjid, peluncur rudal, dengan semua keran airnya berlapis emas ini tadinya hendak dijual seharga 23,5 juta euro atau sekitar Rp 334 miliar.

Ocean Breeze, kapal pesiar sepanjang 82 meter yang juga dilengkapi sebuah kapal selam mini dan landasan helikopter ini hendak dijual karena Pemerintah Irak tak sanggup membayar biaya perawatannya. Maklum, kapal pesiar mewah ini memerlukan berbagai perawatan khusus untuk fasilitasnya yang serba khusus itu.

Kapal buatan galangan kapal Denmark, Helsingor Vaerft, tahun 1981 ini memang dipesan khusus oleh Saddam Hussein. Namun, saat pecah perang Irak-Irak pada tahun 1980-an, kapal mewah ini dipindahkan dari kota pelabuhan Basra, Irak selatan, ke Arab Saudi. Maklum, Saddam takut kapal mewah ini dihantam bom Iran. Kondisi ini membuat Saddam tidak pernah merasakan kenikmatan kapal pesiar mewah dengan fasilitas kapal selam untuk melihat keindahan dasar laut ini.

Pemerintah di Baghdad beberapa hari ini memerintahkan Kementerian Transportasi agar segera membawa kembali kapal pesiar tadi ke Basra. Rupanya, karena tak ada pembelinya sejak ditambatkan di Nice, Perancis, sejak musim panas tahun 2007, Pemerintah Irak juga mulai merasakan beban dari biaya tambat yang tidak sedikit.

Sebuah perusahaan penjual kapal asal Inggris tadinya mencoba menawarkan kapal pesiar tadi. Harga jual 23,5 juta euro masih termasuk wajar, tetapi krisis ekonomi dan keuangan yang melanda dunia membuat Pemerintah Irak realistis, kapal pesiar ini tak bakal laku dalam waktu dekat.

Kapal pesiar ini kemudian ditarik ke Pelabuhan Piraeus, Yunani. Selama di Yunani, Pemerintah Irak juga harus membayar biaya perawatan atas kapal pesiar itu. Namun, karena biaya perawatan yang diakui tidak sedikit, akhirnya diputuskan kapal ini kembali ke Basra, Irak.

Rentan konflik

Sebenarnya alasan lain menarik kembali kapal Ocean Breeze ini juga tak lepas dari kemungkinan kapal ini diklaim pihak lain. Sewaktu di Nice, Perancis, pengadilan setempat sempat memblok penjualan kapal pesiar ini karena adanya klaim kepemilikannya dari pihak lain.

Sudely Limited, perusahaan yang sebagian sahamnya masih milik Raja Abdullah dari Jordania dan berbasis di Cayman Island juga pernah menggugat kepemilikan atas istana terapung itu. Namun, belakangan, klaim ini ditarik sehingga memungkinkan Pemerintah Irak menariknya pulang ke Basra.

Kini kapal yang semula dikenal dengan Basra Breeze itu segera kembali sandar di Basra. Di sini, tidak ada klaim hukum dan bebas dari biaya tambat. Namun, kapal simbol kemewahan ini bakal menjadi sasaran serangan kelompok radikal yang antikemapaman.

From: www.kompas.com

Guru Wanita Gauli Bocah Lelaki Ratusan Kali

MASSACHUSETTS — Tidak semua orang yang berprofesi guru atau pendidik, baik yang berjenis kelamin pria maupun wanita, memberi contoh yang baik. Apalagi jika sang guru memiliki orientasi seksual yang aneh. Seperti yang dilakukan Christine McCallum, guru wanita asal Massachusetts ini.

Gara-gara tidak mampu mengendalikan nafsu syahwatnya, ia tega-teganya menggauli bocah lelaki berusia 13 tahun. Dakwaan dan pernyataan ini dibuat untuk memasukkan guru asal Massachusetts berusia 29 tahun ini ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan kelakuannya.

Dalam dakwaan tersebut disebutkan, McCallum telah melakukan pelecehan seksual dengan menggauli bocah laki-laki itu sebanyak ratusan kali, dimulai sejak sang bocah berusia 13 tahun. Kini bocah yang digaulinya telah berusia 16 tahun.

Menurut John Llewellyn, dari Kepala Kantor Kepolisian Rockland, berdasarkan pernyataan sang bocah yang kini telah berusia 16 tahun itu, dia mengaku telah ratusan kali digauli. "Dia mengaku telah digauli ibu guru McCallum sebanyak hampir 300 kali dan hampir terjadi setiap hari," ujar Llewellyn.

Sejak kasus ini mencuat dan masuk ranah pengadilan, McCallum telah dipecat dari sebuah sekolah di Abington, Massachusetts. McCallum diduga mengenal bocah tersebut saat ia menjadi asisten guru di Sekolah Abington, Massachusetts.

Hubungan tersebut berakhir setelah ayah sang bocah menemukan beberapa surat dari Mccalum. Surat yang bernada kekhawatiran terhadap kandasnya hubungan mereka.

Namun, McCallum membantah dakwaan tersebut. Menurut kuasa hukum McCallum, tidak ada bukti yang bisa dijadikan rujukan bahwa kliennya telah melakukan hubungan seks dengan remaja. Saat ini McCalum dibebaskan dengan sejumlah uang jaminan, tetapi dilarang untuk mendekati bocah itu, keluarganya, dan semua bocah di bawah umur.

From: www.kompas.com

Israel Bayar Mata-mata untuk Mengungkap Terowongan


Pertemuan kami dengan Ismail tidak sengaja. Petang itu, kami tengah berada di Bukit Zaitun—begitu kami menyebut bukit yang ada di sebelah kanan Pintu Gerbang Rafah, Mesir—untuk melihat sepak terjang pesawat tempur Israel mengebom wilayah Rafah, Jalur Gaza, Palestina.

Ismail (38), lelaki Badui yang tinggal di sekitar bukit itu, tiba-tiba menyapa kami, ”Assalamualaikum,” dan mengulurkan tangannya. Kami pun menjawab dengan salam yang sama. Dan, kami pun, seperti layaknya orang-orang di Timur Tengah saat bertemu, lalu berjabat tangan dan kemudian berpelukan.

Lelaki Badui bertubuh kecil itu begitu ramah. Ia lalu bercerita tentang gempuran pesawat tempur Israel. Dari sinilah pembicaraan kami masuk ke soal terowongan rahasia yang ada di sepanjang tembok perbatasan Mesir-Jalur Gaza. Terowongan inilah yang dipersoalkan Israel dan dianggap sebagai jalan untuk menyelundupkan senjata oleh Hamas.

Selama beberapa hari kami mencari penduduk setempat yang mau berbicara dan menunjukkan di mana terowongan itu berada, tetapi selalu kesulitan. Sebab, biasanya orang tak mau bicara soal terowongan, apalagi menunjukkan. Entah mengapa. Karena itu, ketika kami menyebut kata ”terowongan”, ia memperlihatkan wajah kaget, lalu tertawa.

”Penduduk di sini sudah tahu bahwa ada banyak terowongan bawah tanah di sepanjang perbatasan Jalur Gaza-Mesir. Namun, tidak ada yang tahu berapa persisnya atau kira-kira jumlahnya,” kata Ismail.

”Terowongan bawah tanah itu biasanya berada di dalam rumah di sisi wilayah Jalur Gaza dan menyambung ke dalam rumah di sisi wilayah Mesir. Galian terowongan itu kira 15 hingga 20 meter ke bawah dan panjangnya sekitar 300 meter hingga 500 meter,” ungkap Ismail.

Menurut dia, keberadaan terowongan bawah tanah itu hanya diketahui kalangan sangat terbatas, misalnya kalangan keluarga saja. Ia menjelaskan, antara penduduk di Rafah-Mesir dan Rafah-Palestina yang hanya dipisah dinding perbatasan banyak yang masih punya tali persaudaraan.

”Sering mereka yang masih saudara itu membuat terowongan bawah tanah antara rumah mereka yang berada di sisi wilayah Jalur Gaza dan wilayah Mesir. Dan, yang tahu terowongan itu tentu hanya terbatas di kalangan anggota keluarga mereka dan yang menggunakan terowongan itu juga hanya anggota keluarga itu,” ungkap Ismail sambil menambahkan, bisa dikatakan bahwa terowongan yang mereka miliki itu adalah terowongan keluarga.

Karena itu, lanjutnya, tidak mungkin aparat keamanan, baik Mesir maupun Israel, mampu menghancurkan terowongan bawah tanah itu, atau siapa pun, karena terowongan bawah tanah itu sering menjadi rahasia keluarga atau kalangan penduduk yang sangat terbatas.

Kalau kemudian ada terowongan yang berhasil dihancurkan aparat keamanan, itu pasti ada yang membocorkannya. Ismail lalu menuduh para mata-mata Israel yang berkeliaran di Rafah yang memberi informasi soal terowongan itu.

”Saya dengar ada mata-mata Israel mendapat imbalan 1.000 dollar AS setiap dia memberi informasi baru. Kebanyakan dari mata-mata itu adalah warga Palestina sendiri,” kata Ismail.

Tak ada senjata

Ismail juga membantah keras jika terowongan itu digunakan untuk menyelundupkan senjata. Menurut dia, terowongan bawah tanah itu hanya menyelundupkan bahan makanan, minuman, dan rokok dari Mesir ke Jalur Gaza, terutama sejak blokade Israel atas Jalur Gaza.

Petang itu kami berpisah dengan sedikit informasi tentang terowongan dari Ismail. Kami berjanji bertemu lagi di tempat yang sama setelah sembahyang Jumat esok harinya.

Esok harinya, sebelum bertemu Ismail, kami putar-putar di kota Rafah, Mesir. Hari itu hari Jumat. Kota seperti kota mati karena kehidupan dan aktivitas masyarakat baru mulai setelah sembahyang Jumat.

Rafah tampak begitu kotor. Sampah-sampah bertebaran di jalan-jalan yang berlubang-lubang. Bangunan di kota itu pun lusuh dan berdebu. Bila ada mobil lewat, debu beterbangan.

Pohon-pohon jeruk di sisi kanan kiri jalan yang buahnya begitu lebat dengan warna kuning ranum tidak mampu menghidupkan suasana Rafah. Keranuman jeruk itu tetap tak mampu mengalahkan kelusuhan kota. Daun-daun pohon zaitun yang lebat dan semestinya berwarna hijau segar berubah kelabu berselimutkan debu.

Tidak menarik sama sekali, kota itu. Yang menarik adalah di setiap mulut jalan menuju tembok perbatasan dijaga tentara dan polisi. Di mulut jalan dibangun barikade dan, kadang, truk mereka pun diparkir di mulut jalan. Beberapa barikade juga dibangun di jalan utama selebar enam meteran. Setiap kendaraan yang melintas dihentikan dan diperiksa.

Di kota yang lusuh itulah kami bertemu Walid, bocah lelaki usia 13 tahun. Ini pun pertemuan kebetulan. Saat itu kami tengah berhenti di depan sebuah rumah karena mendengar deru pesawat tempur Israel. Kami keluar dari mobil, ingin tahu apa yang akan terjadi.

Kala itulah, dari atap sebuah rumah ada seorang anak kecil—yang belakangan kami tahu bernama Walid—berteriak kepada kami dan mengajak kami naik ke atap rumahnya. Kami pun naik ke atap rumah berlantai tiga milik orangtua Walid. Ibu Walid diam saja, hanya melihat dengan sorotan mata heran ketika kami masuk rumahnya dan naik tangga yang menuju ke atap.

From: www.kompas.com

Saturday, January 24, 2009

Malam Jumat di Gaza City


Perang belum lama usai. Baru sepekan berlalu. Namun, nyaris tidak berbekas sedikit pun di Gaza City, ibu kota Jalur Gaza, malam itu. Kecuali, kalau berada di samping gedung parlemen yang kini menjadi puing-puing atau di samping kantor polisi yang menjadi puing-puing dengan rongsokan mobil.

Coba lihat sepanjang Jalan Omar Muchtar, yang membentang sepanjang sekitar 1 kilometer dari timur ke barat dan berujung di pantai Laut Mediterania, setiap Kamis malam atau malam Jumat. Salah satu jalan utama di Gaza City itu berubah menjadi pusat keramaian. Lihat juga dua jalan utama lainnya: Jalan Wahdah (Wahdad Street) dan Jalan Salatin (Salatin Street). Pemandangan hampir sama di sepanjang kedua jalan itu.

Lampu-lampu bersinar terang. Toko-toko membuka lebar-lebar pintu. Segala macam toko ada. Toko komputer, toko telepon seluler, toko roti, toko kelontong, restoran, tempat penukaran uang, bank, apotek, toko sepatu, toko perhiasan, bahkan mal, semua buka. Bahkan, restoran hamburger pun ada dengan warna cat tembok merah-kuning yang begitu mencolok.

Di mana-mana terlihat orang-orang tua dan anak-anak bergerombol. Ada yang bergerombol ngobrol begitu saja. Ada yang ngobrol sambil menikmati teh atau kopi panas di kafe-kafe atau mengisap sisha. Orangtua membawa serta anak-anak mereka berjalan-jalan menyusuri Jalan Omar Muchtar, Jalan Wahdah, dan Jalan Salatin. Anak-anak kecil berlarian sepanjang trotoar, pengemis menggamit lengan orang-orang yang lalu lalang minta bagian rezeki.

Di depan Bank of Palestine, dekat reruntuhan gedung parlemen, tiga puluhan lelaki berjajar antre di depan anjungan tunai mandiri (ATM). Mereka adalah para pegawai negeri yang antre mengambil gaji. ”Kami baru mengambil gaji. Saat ini kami sekaligus mengambil dua bulan gaji karena gaji kami ditunda pembayarannya gara-gara perang,” tutur Mas’ud (40), salah seorang lelaki yang ikut antre. Agresi militer Israel ke Jalur Gaza berlangsung 22 hari sejak 27 Desember 2008.

Sejumlah lelaki berdesakan di depan restoran kecil yang khusus jualan takmiyah, roti yang di dalamnya berisi telur, sayur, dan takmiyah, campuran berbagai ragam rempah.

Anak-anak muda lebih menyukai makanan amerika dan italia. Quick Pick, misalnya, yang menjual aneka macam burger—ada chicken burger, cheese burger, quick burger—menjadi pilihan. Atau beragam pizza-margharrita, vegetarian, supreme, dan napolitana kalau ingin merasakan makanan italia.

Dalam dunia politik boleh membenci AS dan Italia, tetapi dalam hal makanan urusan lain. "Yang kami benci dan tidak sukai adalah kebijakan luar negeri Amerika Serikat, bukan makanannya," tutur Ali (21) yang tengah menikmati cheese burger.

Malam istimewa

Malam Jumat adalah malam istimewa. Karena Jumat adalah hari libur di negara-negara kawasan Timur Tengah. Jadi, malam Jumat seperti malam Minggu di negara-negara bukan Timur Tengah. Semua orang keluar, tua-muda, laki-perempuan, anak-dewasa, dan keluarga-keluarga—mencari angin meski saat ini masih musim dingin dengan angin yang menggigit kulit.

Itulah yang terjadi di kota-kota di kawasan Timur Tengah setiap malam Jumat. Baru pada hari Jumatnya, kota akan berubah menjadi kota mati. Kehidupan baru akan terasa lagi berdenyut setelah shalat Jumat.

Keramaian di sepanjang Jalan Omar Muchtar atau Mahdah atau Salatin malam itu seakan menghapus luka akibat perang atau kesulitan hidup warga. "Biaya hidup di sini mahal," tutur Muhammad (25), seorang insinyur industri.

Sekadar sebagai gambaran, satu gelas kecil teh seharga lima sikel atau sekitar Rp 15.000. Padahal, di El-Arish (Mesir) atau Rafah (Mesir) yang hanya dipisahkan oleh tembok, harga segelas teh manis gelas kecil hanya 2 pound atau sekitar Rp 3.000. "Jangan beli Coca-Cola. Mahal banget," kata dokter Sarbini, salah seorang dokter tim bantuan kemanusiaan dari Indonesia, Mer-C. Sekaleng Coca-Cola seharga Rp 20.000 dan juga Sprite atau 7-Up.

Muhammad, yang kini mengisi waktunya dengan menjadi guru bahasa Inggris pada sebuah SMA, mengeluhkan sulitnya mencari pekerjaan di Jalur Gaza. Menurut penuturannya, banyak orang muda profesional yang ingin segera meninggalkan Jalur Gaza mencari kehidupan yang lebih baik. "Kalau pintu Rafah dibuka, orang-orang seperti kami ini pasti akan segera keluar pergi ke negara-negara lain seperti Qatar atau Kuwait atau mana saja untuk mengadu nasib," katanya.

"Saya tak suka mengajar. Saya insinyur industri. Tetapi daripada menganggur. Banyak orang menganggur di Jalur Gaza ini. Orang-orang terpelajar. Semua berpikiran sama, begitu ada kesempatan keluar dari Jalur Gaza, pasti segera keluar," tuturnya.

Rames (23), pelayan di Quick Pick, pun mengeluhkan hal yang sama. "Saya di tempat ini digaji 800 sikel (sekitar Rp 2,2 juta) setiap bulan. Tetapi kerjanya mulai dari pukul 08.00 hingga tutup, bisa pukul 22.00 atau 24.00 setiap hari dan hanya libur sekali setiap bulan. Bila tidak masuk sehari entah karena sakit atau malas, maka akan dipotong 30 sikel," katanya.

"Perang memang membuat semua berantakan. Perang membuat semua orang sengsara. Israel kemarin tidak hanya memerangi Hamas, tetapi memerangi rakyat Jalur Gaza, rakyat Palestina," tambah Muhammad yang seperti orang-orang di Jalur Gaza berharap segera ada perdamaian, meskipun mereka sadar bahwa kata itu lebih mudah diucapkan ketimbang diwujudkan atau dipraktikkan.

"Sudah lebih dari 15 tahun atau bahkan setelah perang tahun 1973, perundingan untuk mengusahakan perdamaian dilakukan, tetapi sampai sekarang belum juga terwujud. Kami sudah capek. Banyak rakyat yang sudah frustrasi dengan keadaan. Apalagi, para pemimpin kami juga tidak bisa bersatu," keluh Alaa S Qeta (40), seorang pegawai di kantor wali kota, yang memiliki empat anak.

"Kapan kami memperoleh kemerdekaan? Hidup di sini seperti di penjara," kata Rami (21), penganggur, sambil mengisap sisha.

From: www.kompas.com

Israel Indikasikan Pembebasan Tahanan Palestina


KOTA GAZA — Pemerintah Israel mengindikasikan keinginan untuk membebaskan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjaranya. Upaya yang merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata dibentuk setelah Israel terlibat pertempuran 3 pekan di Gaza.

Laporan media di Israel menyebutkan, beberapa menteri kabinet di negara ini telah bersikap lunak dengan menyampaikan keinginan membebaskan tahanan asal Palestina untuk ditukar dengan Sersan Gilad Schalit. Sikap tersebut mengisyarakan upaya Pemerintah Israel mencapai sebuah kesepakatan dengan Hamas menjelang pemilu Israel bulan depan.

Hamas menuntut pembebasan ratusan pejuangnya untuk ditukarkan dengan Schalit yang diringkus oleh militan terkait Hamas dalam sebuah pertempuran antarperbatasan pada 2006. Harian Yediot Ahronot melaporkan, Perdana Menteri Israel Ehud Olmert menetapkan pembebasan Schalit sebagai prioritas utamanya sebelum berakhir masa jabatannya dalam beberapa pekan mendatang.

From: www.kompas.com

Israel Siap Hadapi Tuduhan

GAZA CITY — Perdana Menteri Israel Ehud Olmert meminta Menteri Kehakiman Daniel Friedman membentuk tim untuk membela militer dan warga sipil Israel. Pemerintah bertanggung jawab penuh mengirimkan pasukan Israel untuk melindungi rakyatnya.

Demikian pernyataan tertulis Pemerintah Israel, Jumat (23/1). Hingga Jumat, kehidupan di Jalur Gaza tenang tanpa letusan senjata. Warga melakukan shalat Jumat tanpa ketakutan.

Di pasar utama kamp pengungsi Jebaliya, massa memadati toko-toko dan restoran yang sudah dipenuhi bahan makanan. Sebanyak 221 sekolah yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa dibuka kembali pada Sabtu ini. Israel juga membuka perbatasan dengan Jalur Gaza.

Namun, hal itu tidak menutup potensi Israel didakwa melakukan kejahatan kriminal di Jalur Gaza.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon meminta pelaku serangan Kantor Badan Bantuan Sosial dan Pekerja PBB (UNRWA) di Gaza City segera ditangkap dan diadili.

Lembaga Amnesti Internasional juga menyebutkan, Israel ”tidak diragukan lagi” telah menggunakan amunisi fosfor putih di kawasan permukiman padat penduduk di Gaza. Ini melanggar hukum internasional, bahkan bisa dianggap kejahatan perang.

Israel bersikeras mengatakan, pasukan Israel telah berusaha semaksimal mungkin menghindari korban warga sipil di daerah yang padat penduduk. Israel justru balik menuding Hamas sengaja bersembunyi di belakang warga sipil dan memasang warga sipil sebagai tameng hidup.

Lebih kejam

Pakar hak asasi manusia untuk isu HAM di Tepi Barat dan Jalur Gaza, Richard Falk, menyatakan, sebenarnya, bukti bahwa Israel telah melakukan kejahatan perang saat menyerang Gaza selama 23 hari sudah jelas. Namun, untuk membuktikan Israel melanggar aturan hukum internasional dan melakukan kejahatan perang, diperlukan penyelidikan independen dan mendalam.

Apalagi melihat fakta, Israel tidak berusaha memperbolehkan penduduk sipil menghindari serangannya. Israel justru mengunci warga sipil dalam zona perang. ”Itu jelas lebih parah dibandingkan dengan yang pernah dialami kaum Yahudi yang dibiarkan kelaparan dan dibunuh Nazi pada Perang Dunia II,” kata Falk.

Seharusnya, lanjut Falk, Israel memberikan kesempatan kepada anak-anak, orang cacat, atau warga yang sakit untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman di luar Gaza atau di Israel selatan. ”Semua penduduk di Gaza yang terperangkap di dalam zona perang tanpa diberikan kesempatan untuk mengungsi akan mengalami gangguan mental sepanjang hidupnya,” ujarnya.

Serangan Israel ke Gaza justru makin memperkuat gerakan ekstremis dan membuat warga Palestina semakin marah. Direktur UNRWA John Ging meminta utusan khusus Amerika Serikat untuk Timur Tengah yang baru ditunjuk, George Mitchell, untuk berbicara dengan penduduk sipil di Gaza yang tidak terkait dengan dunia politik sebagai bagian dari jalur diplomasi yang baru.

Penduduk sipil, menurut Ging, saat ini bukan saja masih shock dengan serangan Israel, tetapi juga semakin marah. Membuat suatu mekanisme dalam penyelidikan jumlah korban tewas dan kehancuran infrastruktur di Gaza diharapkan akan meredam kemarahan penduduk dan memperbaiki kepercayaan rakyat pada hukum. ”Semakin banyak ekstremis pasca-agresi Israel karena tak ada lagi yang percaya pada hukum dan keadilan. Kita harus dapat membuktikan itu salah,” ujarnya.

Perjalanan

Keputusan Pemerintah Mesir mengizinkan wartawan masuk ke Jalur Gaza lewat Pintu Gerbang Rafah muncul tiba-tiba, Rabu sore. Puluhan wartawan dari beberapa negara yang sudah menunggu selama tiga hari untuk memasuki Gaza segera menghambur masuk ke kantor imigrasi.

Keinginan yang sudah ditahan selama tiga hari tiga malam itu meledak bagai air bah dan mendorong wartawan berebut untuk segera sampai ke bagian imigrasi. Wartawan berdesakan, berebut, dan saling dorong menyerahkan paspor dan surat keterangan dari kedutaan masing-masing ke kantor dinas intelijen dan imigrasi.

Walhasil, dibutuhkan waktu hingga tiga jam untuk menyelesaikan semua urusan. Setelah urusan imigrasi selesai, para wartawan—termasuk tujuh wartawan dari Indonesia—diangkut sebuah bus dari terminal imigrasi Mesir ke terminal imigrasi Palestina yang hanya berjarak beberapa meter dan dipisahkan oleh dinding perbatasan.

Begitu masuk ke terminal imigrasi Palestina, dua polisi dari Hamas menyambut wartawan dengan ramah. Mereka hanya meminta paspor dan menyuruh wartawan duduk menunggu. Seorang polisi dari Hamas mengatakan, ongkos taksi ke Gaza City yang berjarak sekitar 35 kilometer hanya 20 sikel (uang Israel yang berlaku di wilayah Jalur Gaza) atau sekitar Rp 50.000.

From: www.kompas.com

Tentara AS di Irak Tewas Kecelakaan

BAGHDAD - Militer Amerika Serikat, mengatakan seorang tentaranya meninggal dalam kecelakaan mobil di Irak. Serdadu itu meninggal ketika kendaraannya terbalik pada Kamis, kata militer dalam suatu pernyataan tanpa menjelaskan lebih rinci mengenai kecelakaan tersebut. Militer AS mengatakan sebab-sebab kecelakaan itu sedang dalam penyelidikan.

Tentara itu tergabung dalam "Multi-National Division - Center", yang juga dikenal sebagai "Task Force Mountain". Pasukan itu ditugaskan untuk membantu pasukan keamanan Irak untuk misi pemulihan keamanan dan stabilitas di kawasan sebelah selatan Baghdad, menurut pernyataan tersebut.

Nama tentara yang meninggal itu belum diungkapkan hingga keluarga korban telah diberitahu, kata pernyataan tersebut.

Sebanyak 4.230 serdadu AS telah tewas di Irak sejak invasi pimpinan AS pada Maret 2003, menurut media massa berdasarkan data Pentagon.

From: www.kompas.com

Bocah Temani Jenazah Ibunya Selama Sepekan Lebih


ROMULUS — Seorang bocah berusia 8 tahun telah menetap selama lebih dari sepekan bersama jenazah ibunya. Gaynell Tipado (41) diketahui meninggal dunia 9 Januari lalu di apartemennya di wilayah pinggiran Detroit, Romulus.

Bocah yang tidak disebutkan namanya ini sempat bertahan hidup dengan mengonsumsi mentega dan tepung. Selain tidak mempunyai kakak dan adik, bocah itu juga sudah kehilangan ayahnya yang meninggal beberapa tahun lalu.

Semasa hidupnya, Tipado biasa ditemani putranya yang mengikuti program sekolah di rumah itu untuk membeli berbagai barang kebutuhan harian di sebuah toko selama sekitar satu setengah tahun. Namun, empat kali dalam sepekan terakhir, bocah itu tak lagi ditemani ibunya untuk berjalan sejauh 1 blok dari rumahnya guna berbelanja di toko Romulus Liquor tersebut. Terkadang bocah itu menembus temperatur yang sangat dingin.

Kedatangan bocah itu ke Romulus Liquor seorang diri mengundang kecurigaan penjaga toko, Lee Saco (36). "Saya sempat menanyakannya, 'Di mana ibumu?'" kata Saco saat bocah itu datang sendiri ke tokonya untuk membeli susu, permen, dan roti dengan uang tunai.

Pada 2 kunjungan berikutnya, bocah tersebut membeli sejumlah besar barang termasuk roti. Saco yang juga memiliki toko itu bersama saudaranya mengaku curiga sejak awal kedatangan bocah itu ke Romulus Liquor tanpa didampingi ibunya. Kecurigaan Saco memuncak saat bocah itu mendatangi tokonya dan berbelanja barang kebutuhan, termasuk ayam kalkun matang, donat, serta permen hingga 34,80 dollar AS dengan kartu kredit ibunya.

Saco kemudian bertanya, "Apakah ibumu masih hidup?" kepada bocah itu.
"Ibuku telah berada di suatu tempat yang lebih baik," jawab bocah itu. Anak laki-laki ini kemudian mengaku bahwa ia telah mencoba menyadarkan ibunya dengan menekan dadanya. "Saya mengajak bocah itu duduk di kursi dan menyuruhnya meminum susu cokelat. Kemudian saya menelepon polisi Romulus," Saco menjelaskan.

Polisi kemudian mengajak bocah ini pulang ke rumahnya. Polisi menelepon Saco 10 menit kemudian untuk menyampaikan bahwa ibu bocah itu telah meninggal.

Bocah itu kini berada dalam program orangtua asuh dan polisi sedang mencoba melacak keberadaan sanak saudaranya. "Sungguh memprihatinkan. Kenyataan ini sangat sulit diterima bocah itu," jelas Lee Saco. "Saya dapat merasakan kesedihan dari bocah yang sempat selama 11 hari tak menyadari kepergian ibunya," tutur seorang ayah yang memiliki 3 anak tersebut.

From: www.kompas.com

Percobaan Pembunuhan Itu Ternyata Tindakan Usil

Sebuah pesan bagi siapa saja agar selalu berhati-hati dan awas. Pengadilan di Muenchen, Bavaria, Jerman selatan, menjatuhkan hukuman penjara atas seorang pensiunan warga Jerman berusia 70 tahun karena mencederai pihak lain.

Laki-laki tua ini punya kebiasaan usil yang berbahaya. Bulan Juli lalu, di sebuah stasiun kereta api bawah tanah, pria yang tidak disebut namanya ini mendorong seorang remaja putri berusia 13 tahun ke arah kereta api yang datang.

Menurut pihak pengadilan, remaja putri ini masih beruntung karena dia terlontar lagi ke stasiun kereta api setelah berbenturan dengan kereta api yang datang. Remaja ini dilaporkan hanya mengalami goresan dan memar di sekujur tubuhnya.

Dalam sidang pengadilan, pria tua ini mengatakan, dia melakukan aksi itu karena spontan dan tanpa motif apa pun. Pokoknya hanya usil mendorong seseorang ke arah kereta api yang datang.

Awalnya, jaksa mengajukan tuntutan hukuman maksimal lima tahun penjara karena melihat perbuatan usil pria ini sebagai upaya pembunuhan. Namun, hakim punya pertimbangan lain.

Pria tua ini hanya diberikan hukuman ringan 33 bulan penjara, tetapi harus memberikan uang ganti rugi atas perbuatannya kepada remaja putri yang masih sekolah ini. Tak dirinci berapa banyak uang untuk ganti rugi itu.

From: www.kompas.com

Biarkan Anak Usia 3 Tahun Merokok, Ibu Terseret ke Pengadilan

Kelly Marie Pocock (24) dikenal sebagai perempuan perokok berat, sekalipun dia sudah menjadi ibu dari seorang bocah laki-laki berusia tiga tahun. Namun, yang membuat Pocock akhirnya harus menghadapi pengadilan adalah karena kebiasaan merokok ini ternyata telah ditiru oleh si bocah berusia tiga tahun itu.

Pocock pun membiarkan begitu saja si bocah ini mengambil sebatang rokok, mengambil pemantik, dan mengisap rokok dengan bebasnya di depan ibunya. Jaksa Jonathan Rees di pengadilan di Merthyr Tydfil, Wales, Inggris, Kamis (22/1), menuturkan, ulah Pocock membiarkan anaknya merokok ini ternyata direkam kamera telepon genggam sahabatnya, Nastah Dudly, yang kemudian gambar rekaman ini sampai ke pihak badan sosial.

Terlihat, bocah kecil ini meniru ibunya mengisap rokok. Sang ibu ketika itu tidak mencegahnya dan asyik bertelepon dengan seseorang.

Hakim John Curran menegaskan, apa yang dilakukan bocah berusia tiga tahun itu karena dia selama ini tinggal dalam lingkungan perokok berat. Karenanya, hakim hanya menjatuhkan hukuman percobaan selama 40 pekan. Kalau sampai ketahuan Pocock membiarkan si bocah merokok lagi, jelas dia akan segera meringkuk di balik terali besi.

From: www.kompas.com

Bra Seberat Hampir 1/2 Kg, Terancam Penjara 25 Tahun

Banyak upaya digunakan para pemakai atau pedagang narkotika untuk dapat memasukkan barang terlarang itu ke negara-negara yang melarangnya. Polisi Melbourne, Australia, menuduh seorang perempuan asal Malaysia mencoba menyelundupkan heroin ke Melbourne dengan menyembunyikan barang terlarang itu dalam bra.

Pihak pabean Melbourne mencurigai perempuan berusia 20 tahun itu membawa heroin saat tiba di Bandara Internasional Melbourne hari Kamis setelah terbang dari Bangkok, Thailand. Seorang perempuan petugas lantas memeriksa perempuan tersebut dan secara tidak sengaja menemukan paket kecil berisi serbuk heroin di sekeliling branya.

Dalam keterangan kantor pabean Bandara Melbourne hari Jumat (23/1) disebutkan, paket heroin yang dibawa perempuan itu dengan menyembunyikannya di dalam bra mencapai berat 400 gram. Tidak dirinci bagaimana heroin dengan berat hampir setengah kilogram itu bisa disembunyikan di dalam bra.

Juga tidak dirinci bagaimana petugas pabean bisa curiga ada yang tidak beres pada perempuan muda ini. Perempuan yang tidak disebut namanya itu bakal diajukan ke pengadilan bulan April mendatang guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Dia kemungkinan menghadapi hukuman maksimum 25 tahun penjara. Gara-gara heroin seberat 40 gram yang disembunyikan di dalam bra, perempuan ini baru bisa menjalani kembali hidup bebasnya pada usia 45 tahun.

From: www.kompas.com

Batu Ginjal Raksasa dengan Diameter 17 Sentimeter



Batu ginjal yang dapat digolongkan sebagai terbesar di dunia ini memiliki ukuran lebih besar dari bola golf. Beberapa dokter bedah di Hungaria terkesima dengan batu ginjal yang hampir menyerupai ukuran buah kelapa kecil itu.

Sandor Sarkadi dioperasi di Debrecen, 150 mil timur Budapest setelah dokter menemukan sebuah batu ginjal berdiameter 17 sentimeter di dalam tubuhnya. Sardaki menjalani operasi di Rumah Sakit Kenez Gyula setelah hasil sinar X menunjukkan terdapat batu ginjal berukuran besar di dalam tubuhnya.

Batu ginjal dengan berat sekitar 1,1 kilogram ini dikeluarkan tanpa menimbulkan permasalahan berarti. Ukuran batu ginjal biasanya bervariasi mulai dari sebesar butiran pasir. Namun, batu ginjal yang telah dikeluarkan dari tubuh Sarkadi itu terbilang sebagai batu ginjal terbesar.

From: www.kompas.com

Rekor Dunia? Pertandingan Basket Berakhir dengan Skor 100-0


DALLAS — Permainan bola basket umumnya memang menghasilkan poin pertandingan hingga angka puluhan bahkan ratusan, namun yang terjadi di Dallas, AS, kali ini sungguh luar biasa. Tim putri sebuah SMA di Texas memenangi pertandingan basket dengan hasil akhir 100-0.

Saking tidak umumnya hasil pertandingan ini, official the Covenant School yang keluar sebagai pemenang mulai memikirkan jalan terbaik untuk meminta maaf atas selisih angka yang begitu dahsyat tersebut. Selain itu, tekanan dari pihak lawan pun membuat Covenant semakin memikirkan cara meminta maaf.

"Ini sungguh memalukan dan bahkan apa yang terjadi bisa dikatakan pelecehan," kata Kyle Queal, Kepala Sekolah the Covenant School, dalam pernyataan resminya. Menurutnya, kemenangan tanpa perlawanan justru merupakan kekalahan yang besar.

Orangtua siswa yang menyaksikan pertandingan mengatakan, Covenant terus "membantai" lawannya dengan memasukkan tiga penembak jarak jauh. Padahal, pada paruh pertama saja Covenant telah unggul 59-0. Para orangtua memang memuji penampilan pemain Covenant, tapi mereka menyayangkan penonton dan asisten pelatih yang bersorak luar biasa saat tim mereka mencapai angka 100.

"Saya pikir hal buruk adalah saat mereka tetap melakukan pressing full-court dan memasukkan tiga shooter, padahal mereka sudah unggul sangat jauh," kata Renee Peloza orang tua murid tim Dallas Academy yang "dicukur" Covenant. "Bukankah dengan keunggulan sedemikian besar mereka seharusnya tidak melakukan tekanan sekeras itu?" sambungnya.

Pelatih Dallas Jeremy Civello sendiri berpandangan bahwa pertandingan tersebut telah berubah layaknya latihan lay-up. Pemain bertahan hanya berusaha mencoba mencuri bola tanpa pernah berhasil. Kendati demikian, orangtua murid dan juga tim pelatih Dallas memuji ketahanan pemain mereka yang mampu menahan bombardir dari Covenant pada perempat terakhir pertandingan. Hasilnya Covenant hanya mampu mencetak 12 angka

From: www.kompas.com

"Hah...Bintang Porno Itu Guru Anakku?!"


Kalangan orangtua murid dari sebuah sekolah dasar di Skotlandia tersentak kaget setelah mengetahui seorang bintang porno menjadi guru anak mereka. Guru yang dimaksud tak lain adalah Helen Starrs (37) yang ternyata adalah bintang porno yang biasa tampil di tayangan internet dengan sebutan Miss Wantsum.

Miss Wantsum biasa berganti peran dengan menjalankan tugas mulia di St Mary’s Primary, Coatbridge, Lanarkshire, untuk mengajar murid-murid di sekolah itu. Namun, tugas mulia Starrs terhenti setelah "aktivitas ekstrakurikulernya" itu tersebar luas hingga diketahui oleh orangtua murid.

Starrs mengenakan biaya 19,95 poundsterling (Rp 320.000) per bulannya bagi pengunduh yang mengakses tayangan hubungan seks yang dilakukannya dengan beberapa pria dan wanita. Mereka yang mengenal Starrs sebagai guru tak menyangka dengan peran ganda yang dijalankannya itu.

"Hampir setiap orang yang mengenalnya sebagai sosok seorang guru terguncang dan tak menyangka dengan kenyataan aktivitas Starrs di luar sekolah itu. Ia selama ini dikenal sebagai pengajar yang dihormati serta dikagumi oleh murid-muridnya," jelas salah satu orangtua murid.

Para pejabat Dewan Guru North Lanarkshire telah menskors Starrs dari aktivitas mengajar. Starrs telah memasarkan tayangan video 'panas' yang memuat aktivitas binalnya dengan beberapa pria dan wanita ke seluruh dunia lewat situs webnya.

Dalam sebuah tayangan klip selama 41 detik, Starrs terlihat berhubungan badan dengan seorang pria bertato yang tak dikenal. "Tingkah laku itu harus dipertimbangkan apakah layak untuk dimiliki oleh seseorang yang dipercaya untuk membimbing anak-anak," keluh seorang orangtua murid.

Menanggapi skors yang diberlakukan terhadap dirinya sebagai pengajar atau keluhan terhadap perannya di situs web porno, Starrs menolak untuk memberikan komentar. "Aku tak ingin berkomentar. Kalian akan mendengarkan keterangan dari para pengacaraku," ujarnya.

From: www.kompas.com