Wednesday, February 11, 2009

Ryan Berkencan dengan Guru Agama hingga Aktor


Dalam buku otobiografinya, Ryan mengungkapkan bahwa belajar telah menjadi pelariannya dari persoalan keluarga. Ia pun selalu juara kelas. Saat SMP, Ryan berusaha memacari teman sekolahnya. Namun, dia kemudian menyadari, sulit bagi dirinya untuk mencintai lawan jenis. Pertengahan tahun 1997, Ryan merampungkan SMA sebagai lulusan terbaik di sekolahnya.

Hasrat Ryan kuliah di fakultas kedokteran terbentur masalah biaya. Ryan lantas merantau ke Yogyakarta. Di kota ini, dia belajar tari dan berkenalan dengan dunia modeling.

Di antara ingar-bingar kehidupannya di Yogyakarta, Ryan merasa ada yang kosong. Pertengahan 1998, dia pulang ke Jombang untuk mendalami ilmu agama. Dia berkenalan dengan IR yang kemudian menjadi pembimbingnya dalam mendalami ilmu agama.

Hubungan mereka semakin dalam dan lebih dari sekadar murid dari guru. Suatu ketika, Ryan jatuh sakit. IR dengan penuh perhatian merawat dan menyuapinya.

Ibunda Ryan, Siatun, mengendus ketidakberesan pada kedekatan Ryan dan IR. Siatun pun menghalangi hubungan mereka. Hal ini justru membuat ibu dan anak tersebut jadi sering bertengkar. Ryan justru menikmati hubungannya dengan IR dan semakin larut dalam pusaran hubungan sejenis ini.

"Sering kali aku berdoa... kalau memang hubungan sejenis diharamkan, aku ingin perasaan ini dihapuskan. Aku ingin seperti laki-laki normal mencintai perempuan, menikah, punya anak, dan keluarga. Doa dan upaya terus dilakukan Ryan agar menjadi pria normal. Namun, Ryan tetap tak bisa," tulis Ryan dalam bukunya.

Di tahun kedelapan hubungan mereka, IR berpaling ke kehidupan normal. Keputusan IR menikahi seorang perempuan membangkitkan amarah Ryan. Namun, dia tak membenci IR. Ryan justru makin membenci kaum hawa. Luka lama akibat dikhianati sang ibu terkoyak lagi. Secara sepihak, Ryan mengambil kesimpulan bahwa kaum perempuan hanya membuat hidupnya menderita.

Ryan "melarikan diri" ke Jakarta dan memasuki dunia model di lbu Kota. Pertengahan tahun 2006, Ryan merasa menemukan pria yang tepat. Pria itu adalah ILB, aktor muda yang membintangi sejumlah sinetron. Belakangan, mereka justru kerap bertengkar hingga hubungan mereka bubar di bulan keenam.

Pada Februari 2008, Ryan berkenalan dengan Novel Andrias, pegawai kantor imigrasi. Sejak awal, Ryan merasa Novel adalah pria yang tepat untuknya. Sepertinya, Ryan tak peduli bahwa ia terlalu dini mengambil kesimpulan seperti ini.

Hubungan ini ditentang habis-habisan oleh keluarga Novel. Ryan dan Novel lalu sepakat untuk tinggal serumah di rumah kos di Setiabudi, Jakarta Selatan. Kemudian, dengan pertimbangan memperpendek jarak ke tempat kerja Novel, pasangan sejenis ini boyongan ke Apartemen Margonda Residence di Blok C 309A.

"Novel Andrias, hingga jariku menulis cerita di kertas ini, aku merasakan getaran kerinduan yang luar biasa. Hingga saat ini, sudah hampir tiga bulan aku terpisah darinya. Novel, sosok lelaki terindahku, kini hanya bisa kurasakan bayangannya...," tulis Ryan.

Lalu, apa arti sesumbar Ryan bahwa dirinya telah memiliki pacar lawan jenis dan akan berubah total di depan wartawan di pengadilan beberapa waktu lalu?

From: www.kompas.com

Drama Brown-Rihanna




JAKARTA: Chris Brown adalah penyanyi bernama asli Christopher Maurice Brown. Dilahirkan 5 Mei 1989, Brown memulai debut albumnya berjudul Chris Brown pada usianya yang masih 16 tahun.

Penyanyi genre R&B, pop, dan dance ini sudah sejak setahun belakangan dikabarkan jadi pasangan diva R&B Rihanna. Mereka resmi berpacaran sejak Maret 2008.

Meski sempat dikabarkan sudah melamar sang Diva, hubungan keduanya sempat memanas. Sampai pada akhirnya Brown dikabarkan terlibat cek-cok dengan seorang perempuan yang diduga kuat itu adalah Rihanna sendiri sehingga mereka membatalkan penampilan pada ajang Grammy Awards 2009.

Kabar yang menyebutkan jika perempuan yang terluka akibat pemukulan Brown adalah Rihanna, makin santer berembus. Bahkan situs Miss Xpose, mengutip seorang sumber, memastikan jika malam itu perempuan yang tampak lemas terkulai dengan menggunakan tandu ke mobil ambulans adalah Rihanna.

"Saya kenal orang itu karena sangat terkenal dan dia dibawa pihak keamanan dan staf medis. Saya baru sadar jika perempuan itu adalah Rihanna," ujar sumber yang menyaksikan kejadian malam itu seperti ditulis media online hiburan itu.

Selain staf medis, seorang detektif juga tampak dalam kerumunan orang yang merupakan para bodyguard.

Malam itu terdengar pula suara teriakan dari bibir seorang perempuan yang diduga salah satu staf Rihanna. Dipastikan Rihanna mengalami kejadian buruk malam itu meski manajemennya tidak menjelaskan lebih terperinci bagaimana keadaannya sekarang.

Meski begitu, kepolisian LAPD memastikan jika kejadian malam itu tidak melibatkan adanya senjata berbahaya.

Dalam laporan itu, hanya membenarkan jika kejadian itu melibatkan pasangan Rihanna dan Brown yang mengendarai Lamborghini warna perak yang disewa Brown seharga US$2000 semalam.

From: www.bisnisindonesia.com

Sunday, February 8, 2009

Hillary Clinton Akan Bertemu Presiden Yudhoyono


WASHINGTON — Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di kantor Presiden di Jakarta pada Kamis tanggal 19 Februari 2009.

Sehari sebelumnya, dalam kunjungannya ke Indonesia, Menlu AS akan bertemu lebih dulu dengan Menlu Indonesia Hassan Wirajuda di Departemen Luar Negeri pada tanggal 18 Februari 2009 pukul 15.00.

Informasi ini diterima Kompas dari Kedutaan Besar RI di Washington. Sebelumnya, sebagaimana diceritakan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Hillary Clinton memang akan berkunjung ke Indonesia pada tanggal 18 Februari mendatang.

From: www.kompas.com

Ribuan Orang Selamatkan Diri dari Zona Perang

KOLOMBO — Lebih dari 2.200 orang menyelamatkan diri dari zona perang Sri Lanka dalam dua hari ini. Militer Sri Lanka berjanji menyelesaikan secara cepat perang yang telah berlangsung 25 tahun sambil melindungi ribuan warga sipil yang terperangkap di zona perang.

Pertempuran terpusat di sekitar sebuah daerah hutan di wilayah timur laut negara pulau Lautan India itu, di mana militer menyatakan telah mengepung kelompok pemberontak Macan Tamil. Puluhan ribu warga sipil terperangkap di dalam zona perang seluas 175 kilometer persegi. Badan-badan kemanusiaan, pemerintah serta sejumlah negara mengatakan bahwa mereka ditahan di zona perang itu oleh Macan Tamil dengan berbagai ancaman.

Namun, mereka telah mulai meninggalkan daerah tersebut dalam tiga pekan ini. Badan-badan kemanusiaan mengatakan, sekitar 250.000 orang terperangkap di zona perang, tetapi pemerintah mengatakan bahwa jumlah mereka hanya sekitar separuh dari angka tersebut.

Lebih dari 70.000 orang tewas dalam konflik separatis panjang di Sri Lanka itu sejak 1972. Sekitar 15.000 pemberontak Tamil memerangi pemerintah Sri Lanka dalam konflik etnik yang ditujukan mendirikan sebuah negara Tamil yang merdeka.

From: www.kompas.com

Lebih 100 Tewas dalam Kebakaran Terdahsyat di Australia



MELBOURNE - Kebakaran terburuk yang melanda Australia telah menelan lebih dari 100 korban jiwa. Amukan kobaran api yang berada di luar kendali di negara bagian Victoria diperkirakan terus meminta korban jiwa

Sejumlah petugas pemadam kebakaran menggambarkan amukan api dari kebakaran semak belukar itu sebagai 'holocaust'. "Bersiaplah menghadapi kabar lebih buruk. Saya khawatir dalam beberapa hari ke depan, kabar yang mengemuka dari bencana kebakaran ini akan lebih buruk, dan saya yakin, Australia perlu mempersiapkan diri untuk menghadapinya," kata Perdana Menteri Australia Kevin Rudd.

Tim spesialis identifikasi jenazah yang ditugaskan untuk mengindetifikasi jenazah dalam tragedi bom Bali 2002 telah dikerahkan ke Victoria untuk mengindentifikasi jenazah yang hangus terbakar dan sulit dikenali. "Kami masih memperkirakan jumlah korban meninggal dunia akan bertambah," kata komisioner polisi Victoria, Christine Nixon.

Pernyataan itu disampaikan saat jenazah ke-36 ditemukan di kota Kinglake, barat laut Melbourne. Jumlah rumah yang hangus dilalap api di kota yang terkena dampak terburuk kebakaran itu mencapai 700.

Di sebuah wilayah Kinglake, 6 orang yang berusaha lari dari kejaran amukan api tewas di dalam 1 mobil. Beberapa mobil yang terbakar juga berjejer di sisi jalan wilayah tersebut dan polisi khawatir terdapat korban tewas lain di dalamnya.

Personil angkatan darat Australia telah dikerahkan untuk membantu para petugas pemadam kebakaran yang keletihan dalam menaklukkan kobaran api yang terus berkobar meskipun terdapat penurunan temperatur. Pemerintah Australia telah menyediakan bantuan darurat senilai 5 juta poundsterling guna menyediakan kebutuhan pokok bagi warga yang kehilangan harta benda akibat bencana kebakaran ini.

From: www.kompas.com

Api Hanguskan Sedikitnya 30 Rumah di Australia

SYDNEY — Api yang berasal dari kebakaran hutan menghanguskan sedikitnya 30 rumah di Victoria, Australia. Meski belum ada laporan soal korban jiwa, petugas di kawasan tenggara Australia itu tengah berupaya memadamkan si jago merah.

Sementara itu, satu orang anggota pemadam kebakaran Victoria dilarikan ke rumah sakit karena luka bakar yang dideritanya kala memadamkan api.

Saat memasuki musim panas, wilayah Australia sering terlanda oleh api dari kebakaran hutan. Pemicunya adalah naiknya temperatur yang memicu titik api di hutan. Sementara itu, angin di musim panas acap bertiup kencang. Menurut catatan pemerintah, sedikitnya tiap tahun ada 60.000 titik api.

From: www.kompas.com

Wednesday, February 4, 2009

Ditemukan Planet Mirip Bumi Mengorbit Bintang Seperti Matahari


PARIS — Satelit pemburu planet asing milik Perancis COROT berhasil merekam sebuah planet baru di luar tata surya. Ukurannya tak lebih dari dua kali ukuran Bumi dan termasuk planet asing terkecil yang pernah ditemukan.

Planet tersebut mengorbit bintang yang mirip Matahari dan kemungkinan termasuk planet padat seperti Bumi. Penemuan planet padat termasuk mengejutkan karena dari 300-an planet asing yang terdeteksi hampir semuanya berupa gumpalan gas raksasa seperti Planet Jupiter.

"Untuk pertama kalinya kami kebetulan mendeteksi sebuah planet yang berbatu seperti Bumi. Penemuan ini sangat penting dalam rangka memahami pembentukan dan evolusi planet kita," ujar Malcolm Fridlund, Ketua Ilmuwan COROT dari Badan Antariksa Eropa (ESA).

Objek yang diberi nama CoRot-Exo-7B terletak begitu dekat dengan bintang induknya yang berada 457 tahun cahaya dari Bumi (1 tahun chaya setara dengan 9,5 triliun kilometer) sehingga permukaannya terbakar. Suhu di permukaannya sangat panas sehingga diperkirakan berupa lava pijar atau uap air dengan konsentrasi tinggi antara 1.000 hingga 1.500 derajat Celsius.

Planet tersebut mungkin tersusun dari setengah batu dan setengah air. Jadi, pantas kalau planet tersebut disebut "planet sauna" mengingat betapa panasnya suhu di permukaannya. Dengan suhu sebesar itu, kehidupan hampir dikatakan mustahil.

Para astronom Perancis dan Badan Antariksa Eropa (ESA) mendeteksi keberadaan planet itu saat posisi transit. Teleskop yang dibawa COROT mendeteksi kedipan cahaya akibat gerakan planet di depan bintangnya. CoRot-Exo-7B menempuh lintasan yang sangat cepat. Satu tahun di sana setara dengan 20 jam di Bumi.

Dengan teknik tersebut para astronom dapat memperkirakan ukuran planet tersebut. Planet tersebut jelas bukan planet gas meskipun belum diketahui massanya. Namun, diperkirakan antara 5,7 hingga 11 massa Bumi.

From: www.kompas.com

Teleskop Pemburu Planet Sejenis Bumi


TITUSVILLE — NASA mengumumkan segera diluncurkannya teleskop sederhana, yang akan mengemban misi besar, yakni menemukan berbagai planet sejenis Bumi yang mengorbit bintang-bintang jauh.

Sekalipun para astronom telah menemukan lebih dari 330 planet yang mengelilingi bintang-bintang pada berbagai tata surya lain, tak ada dari mereka berukuran dan berlokasi yang diduga menjadi unsur penting untuk mendukung kehidupan.

Menyandang nama astronom abad 17 yang menguraikan gerakan planet-planet, teleskop Kepler dijadwalkan akan diluncurkan pada 5 Maret dengan roket tak berawak Delta 2 dari Stasiun AU Tanjung Canaveral.

Begitu mencapai posisi yang mengikuti orbit Bumi, Kepler memfokuskan kegiatannya selama tiga setengah tahun pada wilayah langit bertabur banyak bintang antara konstelasi Sygnus dan Lyra.

Dilengkapi dengan kamera 95 megapiksel, kamera terbesar hingga sejauh ini yang pernah diterbangkan ke antariksa, Kepler akan berupaya menemukan planet-planet seukuran Bumi yang mengorbit di dekat bintang-bintang induk mereka.

Para ilmuwan menyatakan kegiatan ini akan seperti berupaya menemukan agas atau nyamuk kecil di tengah cahaya kemilau.

Menurut seorang pengamat dari luar NASA, sebuah planet sebesar Jupiter mengecil di depan cahaya matahari. Jalan lintasan berbagai dunia seperti Bumi menghasilkan perubahan kecemerlangan sekitar 84 bagian dalam sejuta.

"Ini sinyal yang kecil sekali dan sulit sulit diprediksi," kata James Fanson, manajer proyek Kepler di Laboratorium Proplusi Jet badan antariksa AS tersebut di Pasadena.

"Rencananya akan mengamati tempat ini selama tiga tahun dan menunggu sampai bintang-bintang itu berkedip."

Kepler akan mengirimkan data dari 170.000 target kepada para ilmuwan di Bumi untuk dianalisa.


Hanya sebagian kecil

Bintang-bintang yang dipilih hanya sebagian kecil dari sekitar 4 juta obyek yang diamati Kepler, tetapi para ilmuwan ingin memaksimalkan waktu pengamatan teleskop untuk memastikan mereka dapat menangkap sebanyak mungkin bintang yang berkelap-kelip.

Untuk menemukan planet seperti Bumi, para ilmuwan akan membutuhkan sedikitnya empat transit, suatu proses yang memakan waktu sekitar tiga setengah tahunan. Teleskop-teleskop berbasis darat akan digunakan untuk memverifikasi hasilnya.

"Terdapat beberapa fenomena astrofisika yang menyamar sebagai planet," ujar Michael Bicay, direktur sains pada Pusat Riset Ames NASA di California, kepada para wartawan di Tirusville, Florida, tempat teleskop Kepler sedang disiapkan bagi peluncurannya.

"Kami harus memilah-milah mereka," kata Bicay, seperti dilaporkan Reuters.

Tak seorang pun tahu seberapa banyak bintang yang memiliki planet bertubuh padat seperti Bumi yang mengorbit di berbagai kawasan yang dapat dihuni, tempat adanya air cair.

Air diyakini sebagai unsur terpenting bagi kehidupan, kendatipun bukti ini hanya didasarkan pada satu contoh, yakni Bumi.

"Kita berhak hidup dalam suatu masa dan sebuah negara yang memiliki teknologi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti ini secara ilmiah," kata Fanson.

From: www.kompas.com

Listrik Tenaga Gravitasi Hebohkan Pamekasan


PAMEKASAN — Setelah pembangkit listrik Jodhipati buatan Djoko Suprapto, kini giliran pembangkit listrik tenaga gravitasi yang kini mulai membuat heboh. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, bahkan memastikan akan membantu pengurusan paten penemuan energi listrik tenaga gravitasi oleh Djoko Pasiro (40) warga Kampung Pongkoran, Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Kota, Pamekasan itu.

"Kami akan membantu mengurus semua kelengkapan administrasinya untuk mendapatkan hak paten atas temuan Pak Djoko ini," kata Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumberdaya Manusia Pemkab, Drs. Abd Razak Bahman, Selasa (3/2).

Bahkan, kata mantan Kabag Kesra itu, Pemkab juga akan menyediakan dana khusus dari APBD. Sebab penemuan energi listrik tenaga gravitasi Djoko Pasiro tersebut juga merupakan aset bagi pemerintah daerah dan warga Madura pada umumnya.

"Kalau dimanfaatkan secara optimal dengan modal yang cukup, saya yakin di Madura, khususnya di Pamekasan tidak akan pernah kekurangan energi listrik," katanya.

Dalam penemuannya, Djoko mengandalkan gravitasi bumi untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik tersebut murni berasal dari kekuatan alam dan tidak ada bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan untuk menggerakkan mekanik penarik dinamo generator.

Menurut Abd Razak Bahman, temuan Djoko Pasiro tersebut, memang murni merupakan temuan teknologi canggih, bukan rekayasa sebagaimana pernah terjadi di daerah lain. Hal itu setelah Pemkab dan Bupati Pamekasan meninjau langsung ke rumah Djoko Pasiro, Senin (2/2).

"Dari hasil kunjungan itulah bupati lalu memerintahkan kami untuk menguruskan hak paten hasil kekayaan intelektual Pak Siro ini. Sekaligus dengan dananya. Sebab dia sendiri merasa kesulitan untuk mengurusnya," katanya.

Temuan energi listrik tenaga gravitasi yang spektakuler warga Kelurahan Gladak Anyar itu, kini sudah dimanfaatkan penerangan kebutuhan listrik di rumahnya dan tetangga sekitar Djoko Pasiro di Kampung Patemun. Terkait penemuannya itu, Djoko menyatakan kesiapannya diuji secara ilmiah.

Bahkan warga yang kesehariannya bekerja sebagai tukang servis elektronik itu juga mengaku pernah mempresentasikan penemuannya itu di Yogyakarta di sebuah lembaga penelitian teknologi. Bahkan ketika itu temuan Djoko tersebut sudah ditawar Rp5 miliar, tapi lulusan Sekolah Teknik Mesin (STM) Pamekasan itu menolak dengan alasan ingin mengembangkannya di Madura.

"Dengan uang sejumlah itu saya bisa membeli rumah baru dan fasilitas lainnya, tapi saya tetap merasa rugi. Sebab saya seolah tidak punya temuan, karena menjadi milik orang lain," terangnya.

Menurut Djoko Pasiro, temuan itu merupakan hasil penelitian yang ia lakukan selama puluhan tahun, sejak belajar di bangku sekolah.

"Saya bersedia menjelaskan secara ilmiah dan mempraktekkan ke publik nantinya apabila temuan saya sudah memiliki hak cipta," katanya menjelaskan.

Selain akan menguruskan hak patennya, Pemkab juga berjanji akan membantu Djoko untuk mencarikan investor nantinya.

"Kami berharap, kalaupun nanti sudah ada investor setelah ada hak paten, pengembangan lebih lanjut tetap di Pamekasan. Sehingga, kalau harus diproduksi masal, pabriknya harus di sini," kata Bupati Pamekasan Kholilurrahman.

Menurut Djoko Pasiro, pihaknya sudah menyiapkan tujuh tipe dari temuannya itu dan semuanya sudah dihitung secara ilmiah. Masing-masing tipe menunjukkan besarnya watt yang akan dihasilkan. Yakni antara 2.500 watt untuk hingga ribuan megawatt dengan biaya sekitar Rp 15 juta hingga ratusan juta rupiah bergantung pada tipe masing-masing.

"Kalau tipe yang menghasilkan 2.500 watt seperti yang sudah saya coba itu hanya Rp15 juta. Tapi kalo hingga tipe yang ribuan megawatt tentunya kisaran ratusan juta," terangnya.

From: www.kompas.com

Buaya Pun Tergusur Banjir


SYDNEY — Hujan deras berkepanjangan menimbulkan banjir di Queensland, timur laut Australia. Akibatnya, buaya pun nongol di jalanan.

Sejak Desember, hujan deras mengguyur kawasan itu. Nah, Ingham adalah kota kecil di Queensland yang terlanda paling parah. Salah seorang penduduk, David Harkin, mengatakan, dia siap melakukan evakuasi kala banjir menggenangi lantai dua rumahnya. "Ada beberapa ekor ular di sekitar rumah saya," katanya seraya menambahkan bahwa dia selalu membawa sapu untuk mengusir ular-ular yang akan masuk rumah.

Menurut catatan, ada 2.900 rumah terendam banjir di Ingham, sementara ratusan warganya mengungsi ke kawasan yang lebih tinggi.

Cerita lain terjadi di Townsville. Di situ, buaya sepanjang 1,6 meter malah terdampar di jalan raya. Mata buaya itu luka dan beberapa giginya patah gara-gara terseret arus banjir.

Adapun seorang pekerja sukarela untuk penyelamatan hewan liar di situ, Lana Allcroft, mengatakan, ada warga yang menelepon ke kantornya. "Warga itu bilang kalau seekor ular nangkring di bathtup kamar mandi," kata Allcroft.

From: www.kompas.com

Usai Didemo, Ketua DPRD Sumut Meninggal


MEDAN — Abdul Azis Angkat, Ketua DPRD Sumatera Utara, meninggal dunia pukul 13.00 hanya beberapa menit setelah dievakuasi dari Gedung DPRD menggunakan mobil polisi.

Abdul Azis meninggal setelah sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Gleneagles Internasional, Medan. Berita meninggalnya Azis dibenarkan oleh Kakanwil Kominfo Sumut Edy Sofyan.

Abdul Azis dievakuasi dari Gedung DPRD bersama beberapa pimpinan DPRD setelah gedung dikuasai oleh sekitar 1.000 pendukung dibentuknya Provinsi Tapanuli. Saat terjadi unjuk rasa, Abdul Azis sedang memimpin sidang paripurna tentang pergantian antarwaktu anggota DPRD yang mengundurkan diri.

From: www.kompas.com

Sunday, February 1, 2009

Brad Pitt Terobsesi Kematian!


BEIJING - Aktor kondang Brad Pitt tak bisa berhenti memikirkan kematian sejak pengambilan gambar The Curious Case of Benjamin Button. Seperti diberitakan Xinhua, di film itu ia memerankan seorang pria yang dilahirkan tua dan usianya berjalan mundur, Brad telah terobsesi dengan kematian.

Brad (45) berkata, "Saya berjalan dan menyadari bahwa waktu itu singkat."

"Saya tidak tahu apakah saya memiliki waktu satu hari atau 10 hari atau 40 tahun. Apakah saya sudah separuh jalan atau apakah saya sudah dekat dengan ajal? Saya tidak tahu, jadi saya harus memastikan saya tak menyia-nyiakan waktu itu untuk perbuatan sepele atau kesedihan atau bermalas-malasan, dan saya dikelilingi orang yang paling penting buat saya."

Brad, yang merawat enam anak bersama pasangannya Angelina Jolie, juga mengakui bahwa film yang mendapat dua nominasi Oscar itu telah mengajari dia untuk menghargai setiap hari. Di ajang Academy Awards 2009 mendatang, film The Curious Case of Benjamin Button, yang juga dibintang Cate Blanchett dan Tilda Swinton berhasil meraih 13 nominasi.

Ia menambahkan kepada harian Inggris, Daily Telegraph, "Angelina dan saya hidup bersama karena kami dapat saling mendukung. Saya tak ingin menyia-nyiakan waktu karena saya ditemani orang yang amat, sangat saya cintai."

From: www.kompas.com

Obama Yakin Republik Akhirnya Mendukung


WASHINGTON — Presiden AS Barack Obama yakin Partai Republik akhirnya akan mendukung paket stimulus bagi pemulihan ekonomi.

Hal itu disampaikan Obama dalam wawancara langsung di televisi NBC yang dipandu Matt Lauer menjelang pertandingan final sepak bola Amerika, Super Bowl, Minggu (1/2) waktu setempat.

Obama berharap Republik akhirnya mendukung stimulus senilai 819 miliar dollar AS yang sudah diloloskan DPR pekan lalu tanpa suara bulat Republik.

Obama berharap para anggota Senat dari Repulik akan mendukung stimulus itu dalam sidang pekan ini. Namun, Obama menegaskan, hal terpenting adalah rencana undang-undang stimulus itu telah diloloskan DPR.

Dalam acara itu, Obama juga mengatakan, pemerintahannya akan mengumumkan rencana stimulus ekonomi kedua senilai 350 miliar dollar AS. Ini adalah paket pemulihan ekonomi terpisah dari stimulus pertama.

From: www.kompas.com

Gunung Asama Meletus


TOKYO, SENIN — Gunung Asama di 145 kilometer barat laut Tokyo meletus, menyisakan debu asap setinggi sekitar 1,6 kilometer. Belum ada laporan soal kerusakan ataupun korban.

Menurut Badan Meteorologi Jepang, gumpalan-gumpalan batu hasil letusan bahkan terlempar mencapai 1 kilometer dari gunung. Gunung Asama terakhir meletus pada September 2004. Jepang sampai kini memiliki 108 gunung aktif.

Pemerintah setempat menetapkan status siaga III dan mengimbau warga di radius 4 kilometer dari gunung untuk tetap waspada. Di Jepang, status siaga IV adalah saran bagi warga untuk persiapan evakuasi. Sementara itu, tertinggi adalah siaga V, yakni perintah evakuasi.

From: www.kompas.com

Sarkofagus Berusia 2.500 Tahun Ditemukan Lagi

DENPASAR - Masyarakat Desa Keramas, Kabupaten Gianyar, Bali secara kebetulan kembali menemukan sarkofagus yaitu peti mayat terbuat dari batu yang diperkirakan berusia sekitar 2.500 tahun.

Benda purbakala yang diketemukan di wilayah Subak Abang, Desa Keramas itu merupakan yang kedua setelah sebelumnya 12 Januari lalu ditemukan benda serupa di lokasi yang hanya berjarak tujuh meter dengan ukuran panjang 60 sentimeter dan tinggi 57 sentimeter.

Drs Made Swastika, seorang peneliti pada Balai Arkeologi Denpasar mengatakan, Desa Keramas, Kabupaten Gianyar sekitar awal masehi atau 2.000-3.000 tahun silam merupakan salah satu perkampungan tempat permukiman penduduk di Bali.

Hal itu diperkuat dengan adanya Pura Besakih di sekitar Desa Keramas yang dihiasi patung (arca) pada zaman megalitik. Namun masyarakat zaman itu belum mengenal alat tulis menulis, meskipun mempunyai peradaban yang cukup tinggi.

"Mereka sangat menghormati orang yang mati dengan menguburkan dalam sarkofqagus, karena mempunyai pemikiran (ideologi) kelak di alam sana mendapat tempat yang baik (sorga)," ujar Made Swastika.

Ia menambahkan, orang Bali yang hidup pada zaman megalitikum menganggap ada persamaan antara kehidupan yang dijalani di dunia dengan kehidupan setelah mati.

Oleh sebab itu, orang yang mati sangat dihormati, proses penguburan dilakukan secara mewah dengan memberikan bekal kuburan. Penguburan dalam sarkofagus merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada orang yang meninggal.

Penguburan terhadap anggota keluarga yang meninggal pada jaman megalitik itu dilakukan dalam pekarangan rumah masing-masing, tidak seperti halnya sekarang di Bali masing-masing desa adat mempunyai kuburan, ujar Made Suastika.

Sebanyak 12 sarkofagus telah ditemukan di Desa Keramas kini menjadi koleksi Museum Purbakala Gedulu, Gianyar. Penemuan sarkofagus kali ini pada kedalaman 1,5 meter di bawah permukaan tanah atau hanya berjarak sekitar tujuh meter sebelah selatan tempat diketemukannya benda serupa tiga pekan lalu.

Penemuan itu sebenarnya sudah diketahui sehari sebelumnya atau Sabtu (31/1) ketika seorang buruh pembuat batu bata asal Lombok Timur (NTB), Maksin Riadi (42) mencangkul tanah cukup dalam, sebagai bahan pembuatan batu bata.

Saat penggalian itulah ditemukan sarkofagus dan dilaporkan ke Bali Arkeologi yang saat itu pula langsung menurunkan timnya ke lapangan untuk melakukan penelitian dan pengamankan benda purbakala tersebut.

From: www.kompas.com

Pelaku Pembunuhan Kehormatan Hanya Divonis 6 Bulan


Seorang pria di Jordania hanya mendapat hukuman enam bulan penjara karena membunuh dua orang. Kok sangat ringan? Pria ini telah membunuh adik perempuannya dan pacarnya, seorang pria warga Suriah, Maret 2008.

Hakim berpendapat, ada ”situasi meringankan” dalam pembunuhan ini sehingga pria itu cukup mendapat hukuman enam bulan penjara. Sumber-sumber pengadilan pekan lalu menuturkan, ”situasi meringankan” ini karena pria berusia 23 tahun yang tidak dirinci namanya itu membunuh adik perempuan dan pacarnya dengan alasan ”kehormatan keluarga”.

Usut sana-sini, semuanya berawal saat sang adik perempuan menghilang dari rumah keluarga mereka pada tengah malam. Pria ini bersama seorang sepupunya langsung mencari adiknya dan menemukannya bersama pacarnya yang juga gembala di sebuah lokasi terpencil.

”Dia ambil senjatanya, menembakkan empat peluru ke arah tubuh si adik dan enam peluru pada pria pacar adiknya. Dia kemudian menyerahkan dirinya ke polisi,” ujar sumber itu.

Hakim melihat pembunuhan tersebut berdasarkan apa yang lazim di Jordania, yaitu ”pembunuhan kehormatan”. Karena alasan ini, sekalipun membunuh dua orang, hakim hanya menjatuhkan hukuman enam bulan penjara kepada pria ini.

Membunuh demi menegakkan ”kehormatan keluarga” di Jordania terjadi hampir setiap tahun. Sekitar 15-20 perempuan dilaporkan telah dibunuh setiap tahun atas nama ”kehormatan keluarga”.

Sepanjang tahun 2007 terjadi 17 pembunuhan terhadap perempuan dengan alasan ini. Hukuman atas pembunuhan seperti ini mendapat kecaman dari kelompok pembela hak asasi manusia karena dinilai terlalu ringan.

Namun, setiap upaya untuk meninjau kembali hukuman atas si pelaku pembunuhan demi ”kehormatan keluarga” selalu mentok di parlemen. Pokoknya, masih akan terus terjadi pembunuhan atas perempuan di Jordania karena cinta. Soalnya, untuk nyawa, hakim hanya menjatuhkan hukuman enam bulan penjara.

From: www.kompas.com

Ditikam 27 Kali, Jantung Lucy Berhenti Berdetak 3 Kali


LITTLEHAMPTON — Lucy Yates (20) tidak pernah menyangka masih bisa menikmati hidup setelah mengalami tragedi yang nyaris merenggut nyawanya. Kedua paru-parunya sempat tidak berfungsi, hatinya bocor, dan ia mengalami luka dalam serius akibat 27 tusukan di tubuhnya.

Bahkan, jantungnya sempat berhenti berdetak tiga kali, yang membuat tim medis berpikir nyawanya telah melayang. Kini ia bersyukur atas keajaiban yang dialaminya. “Sungguh sebuah keajaiban saya masih hidup. Saya pikir saya mati. Keinginan terakhir waktu itu adalah bertemu kekasih saya,” kenang Yates, Selasa (28/1), ketika mengenang insiden 18 September 2008 itu.

Kejadian berawal saat Yates pindah ke flat baru bersama kekasihnya, Peter John (20). Untuk merayakan malam pertama tinggal di flat baru, Yates pergi ke supermarket di kawasan Somerfield, Littlehampton. Ia tidak sadar dirinya dikuntit Samuel Reid-Wentworth (22), pasien rumah sakit jiwa yang berobat jalan. Saat melihat Yates, Reid-Wentworth yakin perempuan berambut pirang ini akan membawanya kembali ke rumah sakit jiwa.

Ketika Yates sedang memilih cokelat untuk John, Reid-Wentworth menyerangnya dari belakang. Ia mencekik leher Yates dan menusuknya dari belakang. Meski Yates telah ambruk ke lantai, Reid-Wentworth tak melepasnya begitu saja. Ia membungkuk dan melanjutkan menikam gadis yang sudah tak berdaya itu.

Seorang pembeli sempat menarik kaki Yates, tapi gertakan Reid-Wentworth menciutkan nyalinya. “Saya psikopat. Saya akan kembali dan menikammu bila tak melepaskannya,” ancam pria itu.

Beruntung ada pria bersuara aneh menghampiri mereka. “Saya ingat, suaranya terdengar aneh dan ia berusaha keras mengucapkan kata-katanya. Si pelaku langsung berhenti menyerang saya, waktu ia berteriak, ‘Sudah cukup Nak. Itu sudah cukup,” tiru Yates.

Gadis itu langsung dilarikan ke RS Worthing dengan luka sangat parah. Butuh ratusan jahitan dan istirahat dua bulan sebelum Yates boleh pulang ke Pulborough, Sussex Barat.

Tim dokter menjelaskan, korban bisa bertahan karena masih muda. Jika usianya lebih tua lima tahun, sel-sel dalam tubuhnya tidak akan mampu membantu penyembuhan. “Banyak orang mengatakan saya telah memaafkan si pelaku. Tapi tidak. Saya sangat marah. Saya tidak pernah melihat wajahnya saat menyerang saya, dan saya tidak ingin melihatnya sampai saat ini. Saya tidak ingin ia menghantui mimpi-mimpi saya,” tegas Yates.

Yates juga memutuskan untuk tidak tinggal lagi di flat tersebut karena kenangan pahit yang dialaminya. Reid-Wentworth sendiri tengah menjalani proses pengadilan dan menghadapi tuntutan karena melakukan percobaan pembunuhan.

From: www.kompas.com

PM Lesbian Pertama di Dunia


REYKJAVIK - Islandia akan mengumumkan pejabat sementara perdana menteri (PM) pekan ini. Uniknya, dia adalah politisi yang secara terbuka mengungkapkan dirinya sebagai lesbian. Dengan kata lain, Johanna Siguroardottir, 66, adalah kepala negara penyuka sejenis pertama di dunia.

Dalam biografi resmi Siguroardottir disebutkan pasangan perempuannya, yaitu Jonina Leosdottir, penulis berusia 54 tahun. Pasangan ini punya dua anak yang sudah dewasa. Islandia memang mengesahkan perkawinan sejenis pada 1996 dan memberi hak yang sama dengan pasangan heteroseksual.

”Kalau pun dia lesbian, tidak jadi soal. Dalam hal ini kami sangat liberal dan ini tidak pernah menjadi sebuah isu bagi dia sebagai politisi,” kata Olafur Sigurdsson, Wakil Dubes Islandia di Washington.

Siguroardottir, anggota Parlemen Islandia sejak 1978, Selasa (27/1), ditunjuk oleh Partai Aliansi Sosial Demokratik menjadi caretaker PM menyusul jatuhnya koalisi pemerintahan negara itu, Senin (26/1). Tugasnya mengatasi tingginya angka pengangguran dan sistem perbankan yang amburadul.

Mantan pramugari ini pernah menjabat sebagai menteri sosial antara 1978-1994. Jabatan yang sama dipegangnya lagi pada 2007 hingga sekarang.

From: www.kompas.com

Dendam Berbuntut pada Hilangnya Kedua Kaki Sahabat

Seorang perempuan berusia 19 tahun harus kehilangan kedua kakinya dalam aksi balas dendam dengan memanfaatkan cuaca dingin minus 13,3 derajat Celsius di North Bergen, New Jersey, AS. Frank Cannella, polisi dari North Bergen, menuturkan, perempuan yang tidak disebut namanya ini sudah diincar tiga sahabatnya yang juga perempuan yang menaruh dendam karena urusan asuransi.

Perempuan naas ini sebelumnya mengklaim asuransi mobilnya kepada perusahaan asuransi milik Amber Crespo (20), salah satu dari tiga sahabatnya itu. Klaim yang jelas merugikan perusahaan itu membuat Crespo mengajak Maria Contreras-Luciano (22) dan Dyanne Velasquez (21) untuk menjebak perempuan ini dengan mengajaknya ke sebuah acara pesta.

Karena hendak pesta, perempuan itu hanya mengenakan pakaian dan sepatu pesta. Ternyata si perempuan dibawa ke hutan di sebuah pedesaan dan diturunkan di sebuah jalan yang sepi lalu lintas.

Di tengah cuaca dingin, perempuan ini menunggu beberapa jam, berharap ada mobil yang lewat. Mobil pertama pengemudinya hanya meminjamkan telepon seluler, tetapi menolak membawanya.

Telepon digunakan menelepon salah satu dari tiga perempuan yang sengaja meninggalkannya. Jelas telepon ini tidak digubris.

Dia akhirnya harus melewatkan waktu lebih dari satu jam sebelum mobil lainnya tiba dan membawanya ke rumah sakit. Cannella menuturkan, perempuan ini harus menjalani amputasi kedua kakinya, 16 Januari lalu, akibat serangan dingin akut.

Tiga sahabatnya kini dikenai tuduhan penculikan, penyerangan, dan konspirasi dan segera diajukan ke pengadilan. Mereka kini bebas dengan uang jaminan 200.000 dollar AS atau Rp 2,2 miliar.

From: www.kompas.com

Dua Roket Palestina Hantam Israel Selatan

YERUSALEM — Dua roket yang diluncurkan para pejuang Palestina dari Jalur Gaza, meledak di Israel selatan. Angkatan Darat Israel mengumumkan, serangan itu tidak menimbulkan korban atau kerusakan.

Paling tidak sudah lima roket ditembakkan ke Israel sejak gencatan senjata pada 18 Januari, yang mengakhiri serangan 22 hari Israel atas Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

Serangan tiga pekan itu menyebabkan lebih dari 1.330 penduduk Palestina tewas, sementara Israel hanya kehilangan 13 orang, sebagian besar tentara. Demikian laporan AFP mengutip Angakatan Darat Israel.

From: www.kompas.com

Rahasia Pengawet Mumi Cantik Rosalia Lombardo

PALARMO — Mayat Rosalia Lombardo, seorang anak perempuan Sisilia berusia dua tahun yang meninggal tahun 1920, masih terlihat segar. Muminya yang dikenal dengan "Sleeping Beauty" disimpan dalam kotak kaca di Palermo, Italia.

Ramuan apa yang membuat mumi tersebut masih terlihat segar, menjadi rahasia selama bertahun-tahun. Namun, ahli antropologi biologi dari Institute for Mummies and the Iceman bernama Dario Piombino-Mascali berhasil mengungkap racikan yang dipakai untuk mengawetkan Rosalia.

Ia mencari tahu bahan-bahan yang digunakan dari kerabat dan orang-orang dekat Alfredo Salafia, seorang taksidermis atau ahli pembuat awetan yang tewas tahun 1933. Dari catatan tangan yang dibuat Salafia terungkap bahwa ia menyuntikkan zat-zat kimia ke tubuh Rosalia berupa formalin, garam seng, alkohol, asam salisilat, dan gliserol.

Formalin merupakan bahan yang saat ini paling umum digunakan untuk mengawetkan mayat. Campuran formaldehid dan air itu membunuh semua bakteri penyebab pembusukan daging. Salafia adalah salah satu pelopor penggunaan bahan kimia tersebut untuk mengawetkan mayat.

Sementara alkohol di daerah yang kering akan berfungsi mempertahankan mayat Rosalia tetap kering sehingga lebih awet terhadap perubahan suhu dan kelembaban. Gliserol seperti minyak akan mencegah tubuhnya terlalu kering dan asam salisilat mencegah pertumbuhan jamur.

Namun, kunci utama pengawetan mayat tersebut adalah garam seng. Menurut Melissa Johnsons Williams, Direktur Eksekutif American Society of Embalmers, seng tidak digunakan dalam proses pengawetan di AS. "Seng membuatnya kaku. Anda dapat mengangkatnya dari peti dan membiarkannya berdiri," jelas Williams.

From: www.kompas.com

Sinagoga dan Kitab Suci Yahudi Dirusak


CARACAS — Sekelompok pria bersenjata merusak sinagoga tertua di ibu kota Venezuela, Caracas, setelah menduduki gedung itu beberapa jam. Sekitar 15 pria tak dikenal itu masuk gedung kemudian mencoret-coret dinding dan melecehkan kitap suci Yahudi. Mereka juga meminta kaum Yahudi hengkang dari negara tersebut.

Para pemimpin Yahudi di Venezuela mengatakan, ketegangan meningkat sejak negara itu memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel bulan ini menyusul serangan Israel ke Jalur Gaza.

Elias Farache, Presiden Asosiasi Yahudi Venezuela, mengatakan, para pelaku mengikat dan menyandera para penjaga keamanan sebelum merusak kantor dan tempat penyimpanan kitab-kitab suci.

Slogan-logan anti-Semit dan anti-Israel dituliskan di dinding sinagoga. "Tidak pernah dalam sejarah komunitas Yahudi Venezuela menjadi sasaran agresi seperti ini," kata Farache. "Situasinya sangat tegang. Kami terancam, terintimidasi, dan diserang."

Hubungan Venezuela dan Israel sering mengalami ketegangan. Yang terbaru, Venezuela menghujat serangan Israel ke Gaza yang menewaskan lebih dari 1.300 warga Gaza.

Venezuela mengusir duta besar dan staf Israel pada 6 Januari, dan Presiden Hugo Chavez menyerukan warga Israel melawan pemerintahan mereka. Israel membalas dengan mengusir duta besar Venezuela awal pekan ini.

Menlu Mengutuk

Namun, Menteri Luar Negeri Venezuela Nicolas Maduro mengecam tindakan kriminal perusakan sinagoga. "Kami meminta semua rakyat Venezuela, seluruh komunitas Venezuela, menentang aksi-aksi ini, seperti kami menentang kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina," katanya.

Menteri Informasi Venezuela Jesse Chacon juga mengutuk serangan di sinagoga itu. Ia menegaskan, insiden itu tidak terkait dengan pemerintah. Dia menjelaskan hubungan baik pemerintah dengan komunitas Yahudi Venezuela tidak terganggu dengan aksi Israel.

Tentara Srilanka Rebut Pangkalan Jibaku

KOLOMBO - Tentara Srilanka merebut sarang yang dipakai pembom jibaku Macan Tamil, menemukan sejumlah besar senjata dan mayat puluhan pemberontak. Demikian kata tentara.

Sarang "Macan Hitam" itu diduduki pada Sabtu di daerah Mullaittivu, Srilanka timurlaut, tempat Macan Tamil terpojok oleh serbuan besar tentara.

"Tentara melancarkan pukulan menghancurkan pada Macan Tamil, tidak memberi tempat bagi teroris itu untuk membawa, bahkan mayat dan senjata canggih mereka," kata pernyataan tentara.

"Macan Hitam" adalah nama satuan Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE), yang melakukan serangan bunuh diri.

Tentara menyatakan, tabung mortir, senapan mesin, peluru, dan ranjau ditemukan di pangkalan itu. Ini merupakan sitaan terbesar persenjataan sejak tentara bergerak untuk menghancurkan negara kecil Macan Tamil, yang hancur pada bulan lalu.

Sumber tentara menyatakan, pasukan bergerak lebih dalam ke wilayah kekuasaan pemberontak pada Sabtu, tapi belum ada rincian tentang korban di kedua pihak.

Tentara melancarkan yang disebut kementerian pertahanan tahap ahir pertempuran untuk menghabisi Macan Tamil, yang memperjuangkan tanah air mandiri bagi suku kecil Tamil selama lebih dari 30 tahun.

Demo di India

Sebagian besar penduduk Tamil di India menuntut New Delhi menjamin keselamatan 250.000 saudara sesuku mereka, yang terjebak di daerah perang di Srilanka utara.

Pengunjukrasa berhambur di jalanan di negara bagian Tamil Nadu, tanahair bagi 62 juta penduduk Tamil India, pada ahir pekan lalu untuk menyeru gencatan senjata di wilayah sengketa itu serta menjamin keselamatan saudara Tamil mereka di negara pulau tersebut.

"Keprihatinan utama kami adalah keselamatan warga Tamil di Srilanka," kata K Anbazhagan, pemimpin utama partai Dravida Munnetra Kazagham (DMK) Tamil Nadu, yang berkuasa, dan menteri keuangan negara bagian tersebut.

Tamil India menyatakan sengketa tersebut merupakan "perang suku" antara suku kecil Tamil Srilanka dengan suku besar Sinhala di pulau tropika tersebut, yang dipisahkan oleh laut dari negara bagian Tamil Nadu.

Masalah tersebut menjadi persoalan paling peka di India dan Srilanka, yang kebudayaan dan agamanya berkaitan dengan Tamil Nadu di India, yang juga tanah air bagi ribuan pengungsi Tamil Srilanka.

DMK mempelopori upaya meyakinkan bahwa sekitar 250.000 warga Tamil terperangkap di daerah perang. Partai itu pada pekan lalu mendesak Menteri Luar Negeri India Pranab Mukherjee ke Kolombo guna mengupayakan jalinan keselamatan bagi suku Tamil.

Partai lawan wilayah, Anna Dravida Munnetra Kashagam Se-India, bergabung dengan DMK dan kelompok wilayah lain pendukung Tamil untuk mendukung warga, yang terperangkap perang tersebut.

"Semua dari kami menginginkan perang ini segera berakhir," kata Ketua Kongres Tamil Nadu, Peter Alphonse.

From: www.kompas.com

Israel threatens response to new militant rockets

JERUSALEM – Gaza militants launched rockets and mortar shells into southern Israel on Sunday, wounding three Israelis, drawing a threat of "disproportionate" retaliation from the prime minister and further straining a cease-fire that ended Israel's Gaza offensive.

The flare-up in violence came just over a week before Israel's parliamentary vote, pitting Israeli Foreign Minister Tzipi Livni — one of the architects of the offensive — against the more hawkish Benjamin Netanyahu. Continued fighting could influence the outcome by raising questions about the effectiveness of Israel's actions in Gaza.

Three people — two soldiers and a civilian — were wounded in a late afternoon mortar barrage on an Israeli village next to Gaza, police and the military said. Earlier, a rocket landed near a kindergarten in a community near Gaza, police spokesman Micky Rosenfeld said. Warning sirens sent residents scrambling for shelter.

Speaking to his Cabinet on Sunday, Israel's outgoing prime minister, Ehud Olmert, said Israel would respond "when and where we choose."

The Israeli offensive was aimed at halting years of rocket attacks, and the military declared a cease-fire on Jan. 18 after declaring its goals had been achieved.

But Sunday's salvos, which followed sporadic rocket fire and the killing of an Israeli soldier in a border bombing attack last week, illustrated the difficulties of achieving a complete end to the attacks. Despite years of efforts, Israel's high-tech military has failed to stop the projectiles.

The government's position, Olmert said, is that "if there is shooting at residents of the south there will be an Israeli response that will be harsh and disproportionate by its nature to the shooting at residents of Israel and at our forces."

Israeli defense officials said they had not yet formulated a response, but said a return to the offensive — in which Israeli tanks and infantry units penetrated deep into Gaza — was unlikely. Instead, they said Israel would consider airstrikes, including possible attempts to kill Hamas leaders. They spoke on condition of anonymity because they were discussing classified security matters.

Both Israel and Hamas have been talking to Egyptian mediators about a long-term truce. Israel wants an end to arms smuggling into Gaza from Egypt. Hamas wants Israel and Egypt to reopen Gaza's borders, which have been virtually sealed since Hamas violently seized power in June 2007.

Responding to Israel's concerns, U.S. Army engineers arrived at the Gaza-Egypt frontier on Sunday to set up ground penetrating radar to detect smuggling tunnels, an Egyptian security official said.

Inside the Rafah terminal — the gateway between Egypt and Gaza — four army trucks loaded with wooden crates and drills could be seen accompanied by four U.S. Army engineers. The Egyptian officials spoke on condition of anonymity because of the sensitivity the subject. Israel has repeatedly called on Egypt to do more to end the smuggling.

On Sunday morning, AP Television News footage in the border town of Rafah showed surveillance cameras mounted on the roof of a house on the Egyptian side. An Egyptian soldier was visible on the balcony, looking into Gaza with binoculars. The equipment had been installed in the last few days.

Attacking Hamas could be risky for the outgoing Israeli government. Renewed fighting could erode support for Livni, who has replaced Olmert as head of the centrist Kadima party and is the only serious challenger to the front-runner, hardline Likud leader Netanyahu, according to recent opinion polls.

Netanyahu has been campaigning on a platform that calls for a tough stance against Hamas, and he stands to benefit if Israelis conclude that the offensive failed to achieve its goal of making residents of southern Israel safer.

Hamas has not taken responsibility for any of the new attacks, which have been claimed by smaller militant groups. But Israel says it holds Hamas, which has ruled Gaza since seizing power in June 2007, responsible for all attacks emanating from Gaza.

Hamas spokesman Taher Nunu said Olmert's threat was an attempt by Israel to "find false pretexts to increase its aggression against the people" and to undermine Egyptian efforts to mediate a long-term cease-fire.

Since ending the offensive, Israel has conducted retaliatory strikes and pounded tunnels Hamas uses to smuggle in weapons from Egypt. Israeli forces have also shot and killed three men who Palestinians identified as farmers along the Gaza-Israel border.

Gaza is still struggling to recover from the punishing three-week offensive, which left swaths of the territory damaged and nearly 1,300 people dead, more than half of them civilians, according to Gaza officials. Thirteen Israelis were killed, including three civilians.

From: Yahoo News

Mrs. Obama's new roles as first lady, mom-in-chief

WASHINGTON – Michelle Obama's predecessors have carved out enough different roles as first lady that she is now free to fashion the job in a way that suits her. The first lady will take her time defining her new role, but already she's dropping clues.

Sit in on Cabinet meetings like Rosalynn Carter? No thanks. Mrs. Obama says she doesn't like "the process stuff."

Pick a pet issue? She's identified a few favorites, including supporting military families with a parent far from home.

Her priority? She always will be "mom-in-chief" first.

Protective of her daughters, Mrs. Obama made it clear she was not amused when the makers of Beanie Babies released "Sweet Sasha" and "Marvelous Malia" dolls just after the inauguration.

People who've built careers studying first ladies say it will take time for Mrs. Obama to settle into hew new role.

Will she try to push the traditional first lady boundaries and have better luck with it than Hillary Rodham Clinton? Will she stick to tradition, avoid controversy and dive right into decorating, meal planning and welcoming guests to the White House? Will she try to do it all?

"I would be surprised if first ladies came into office in the first week and said, 'This is what I'm going to do,'" said Stacy A. Cordery, who teaches history at Monmouth College in Illinois. "For the most part, first ladies' platforms evolve. They have to get their footing."

Based on what Mrs. Obama has said, her role is unlikely to evolve fully until she's assured that her 10- and 7-year-old daughters are comfortably settled in at the White House after moving from Chicago, the only other place the girls have ever called home.

There are other hints about what lies ahead for the first lady:

_She'll continue as one of President Barack Obama's closest advisers. After all, their relationship began that way some 20 years ago when she was a corporate lawyer in Chicago and was assigned to be his mentor after the firm hired him as a summer intern.

_Her daughters come first. She'll try to keep their lives as normal as possible, even seeing to it that they make their beds and do other chores. Mrs. Obama largely has stayed out of the public eye since the inaugural, helping the girls make themselves at home. But she did hold a reception Thursday in the State Dining Room honoring Lilly Ledbetter, an Alabama woman whose name is on an equal-pay bill the president signed into law. On Monday, she planned to visit the Education Department and speak briefly to the staff. Mrs. Obama's mother, Marian Robinson, also moved in to the White House and can fill in when duty calls the first lady away.

_Issues she's expressed interest in include helping women juggle career and family, and promoting community and national service. At the reception for Ledbetter, Mrs. Obama said she'd heard from working women all over the country during the campaign about the need for fair pay, especially "at a time when so many families are facing economic insecurity and instability." She also did her best to put her White House guests at ease, telling them: "Feel free, walk around, touch some stuff, just don't break anything."

_She could be eyeing her predecessor as a role model. Mrs. Obama has talked about how gracious she found Laura Bush to be and said, "I'm taking some cues." Accompanying her husband to the White House on Inauguration Day for coffee with the outgoing president and first lady, Mrs. Obama arrived with gift box in hand. Inside was a leather-bound journal and engraved pen for Laura Bush to use to begin writing her memoir.

Americans expect a certain kind of first lady, one who supports the president, doesn't steal too much of his spotlight, stays out of trouble, advocates for favored causes and does all the other things that come with running a home, such as raising children, being a hostess, planning parties and decorating.

But each first lady puts her own stamp on the position, as Mrs. Obama is sure to do.

She's called her new life "a bit surreal" but also says she's excited "because I think there's a lot that can be done with this platform."

Hillary Clinton was the first real career woman to become first lady; she was a practicing lawyer, children's rights advocate and first lady of Arkansas when her husband, Bill, was elected. She offended the public during the campaign by saying she wasn't about to give up her career to "bake cookies and serve tea."

The Clintons pushed the boundaries in other ways.

Bill Clinton joked during the campaign that the country would get two for one if it elected him, speaking about the first lady's long-assumed role as an informal presidential adviser in a way that made the public uncomfortable.

Instead of following tradition and settling in the East Wing, Hillary Clinton raised eyebrows by taking a West Wing office among her husband's top aides. Laura Bush moved the office back to the East Wing, and Mrs. Obama is there, too.

Bill Clinton put his wife in charge of trying to overhaul the health care system, but the effort failed and damaged their public images in the process. Hillary Clinton also was fingered as being involved in various administration scandals. She is the only first lady to testify before a federal grand jury, and once was burned in effigy.

"People expect the first ladies to be more traditional than they expect the women in their own lives to be," said Kristie Miller, an independent historian who has written books about the Coolidge and Wilson first ladies.

If Mrs. Obama, a lawyer who is as accomplished and Ivy League-educated as Hillary Clinton, at some point decided to take her new role beyond what's expected of first ladies, she could have an easier time of it because of what Clinton endured.

"Mrs. Clinton opened that door for other first ladies to walk through," Cordery said. "She pushed the American comfort level with what first ladies could do."

Even Laura Bush, widely viewed as a traditional first lady, broadened the role.

She was the first first lady to record one of the president's Saturday radio messages. She held a news conference in the White House briefing room, rare for a first lady, to accuse Myanmar's military rulers of ineptness after a killer cyclone struck. The plight of pro-democracy activists in Myanmar, also known as Burma, became one of her causes and she consulted often with the U.N. secretary-general. She also championed the rights of Afghan women.

Mrs. Obama will have to be careful about overstepping because some people still have negative impressions of her, Cordery said. Some still regard her as unpatriotic and angry because of her comment during Obama's campaign about being proud of the U.S. for the first time in her adult life.

Cordery said Mrs. Obama is smart enough to have paid close attention to Hillary Clinton's trials and to have reached out for advice on the do's and don'ts of being first lady. Playing off of the recent news that Obama won his fight to keep his beloved BlackBerry, Cordery quipped: "Maybe the first lady's private BlackBerry will have Mrs. Clinton on it and they will talk."

From: Yahoo News

More than 100 dead in Kenya gasoline blaze

MOLO, Kenya – There were not nearly enough hospital beds — or body bags — after one of Kenya's deadliest accidents in recent memory.

Burn victims lined the floors of overwhelmed hospitals Sunday, hooked up to drips and moaning in pain after an overturned gasoline tanker exploded as hundreds of people tried to scoop up free fuel. More than 100 people were killed and 200 injured in the inferno, which was likely sparked by a cigarette.

"Everybody was screaming and most of them were running with fire on their bodies, they were just running into the bush," said Charles Kamau, 22, who was driving through Molo on Saturday night when he saw the road blocked by hundreds of people with gerry cans, plastic bottles and buckets — anything to siphon some free fuel.

As he waited for the crowd to disperse, the gasoline ignited with a blast that was felt miles away. Prime Minister Raila Odinga said someone's cigarette might have caused the explosion, but police said the cause remained under investigation.

Similar blasts are common in Nigeria, where people tap gas pipelines to pilfer fuel for cooking or resale on the black market. In 2006, a gasoline blast killed 200 people in Nigeria. The accidents highlight the desperation of people living in the poorest continent in the world.

"Poverty is pushing our people into doing desperate things just to get through one more day," Odinga said at a hospital in Nakuru, near Molo.

Kamau, who works at an orphanage near Molo, was unhurt but a 10-year-old child who was in the car with him suffered burns on his back.

"I just grabbed the boy and ran," said Kamau, who also was in the car with his colleague, Paul, when the tanker exploded.

"I am here to report him missing," Kamau said at a Red Cross tent in Molo, about 105 miles (170 kilometers) northwest of the capital, Nairobi, where hundreds were gathering for any news of missing loved ones.

Burnt-out cars and charred clothing littered the road where the shell of the tanker stood, smoldering.

Authorities were combing through the scorched forest by the road for any corpses.

The government sent extra body bags and medical supplies to the area by helicopter, along with more doctors to reinforce the overwhelmed hospitals, where some victims were lying on floors. One child, who appeared to be around 10, was sitting dazed in a wheelchair with burns covering his face and body.

The Kenya Red Cross said the death toll was 113 but was expected to rise.

"Most of the families will have a hard time because these bodies are charred beyond recognition," said Patrick Nyongesa, the regional manager for the Kenya Red Cross.

The scene was so gruesome, he said, that Red Cross workers were being offered counseling.

Joseph Rotich, 35, who lives in Molo and ran to the scene when he heard that a tanker was spilling fuel, said he is haunted by the image of badly wounded people, their clothes burned off, begging for help in the forest.

"They were lying there, saying, 'Give me aid, please call someone,'" he said. "I am so sad, so sad. When they heard this lorry had fuel, they came to get the fuel because it was free."

The government has been criticized for poor safety regulations recently. Nearly 30 people died Wednesday when a massive fire swept through a supermarket in downtown Nairobi.

Vice President Kalonzo Musyoka said the country was enduring a time of tragedy.

"Everybody is in shock, with the fire coming as it does just days after the other blast," he said as he toured the scene in Molo.

From: Yahoo News

Matador Cilik Bunuh 6 Banteng

MERIDA — Michel Lagravere Peniche mencetak rekor sekaligus kontroversi. Bocah 11 tahun itu kini tercatat sebagai matador termuda yang berhasil menewaskan banteng terbanyak (enam ekor) dalam satu pertarungan.

Video rekaman pertarungannya telah dikirimkan ke Buku Rekor Dunia Guinness untuk mendapat pengesahan gelar matador termuda dengan korban terbanyak. “Saya senang sekali berhasil meraih prestasi ini,” kata bocah yang biasa dipanggil Michelito itu saat meninggalkan gelanggang pertarungan di Kota Merida, Meksiko.

Namun, kejayaan Michelito justru menuai kecaman dari lembaga-lembaga perlindungan anak dan kelompok anti-adu banteng (bullfighting). “Ini bentuk kekerasan terhadap anak. Dia diajar membunuh banteng untuk kesenangan sejak kecil. Hal ini akan menimbulkan gejolak di Meksiko dan seluruh dunia. Sayang sekali anak seusia itu rusak sejak awal,” kata juru bicara Liga Melawan Olahraga Kejam.

Upaya pemecahan rekor oleh Michelito itu sempat tertunda karena pelarangan oleh Wali Kota Merida. Alasannya, tidak sah bagi anak di bawah 18 tahun untuk berpartipasi dalam pertunjukan dengan risiko tinggi.

Tetapi kejaksaan tinggi negara bagian Yucatan membatalkan pelarangan itu beberapa jam sebelum adu banteng itu digelar. Ini berkat banding yang diajukan Michel Lagravere, ayah Michelito, yang mantan matador asal Prancis.

Penampilan Michelito mengundang decak kagum sekitar 3.500 penonton di Merida. Di jagat adu banteng, bocah itu memang sudah punya nama. Kariernya sebagai matador dimulai sejak dia berumur empat tahun. Kali pertama melawan banteng saat usianya mencapai enam tahun.

Dia membunuh banteng pertamanya saat berusia sembilan tahun. Hingga kini dia telah menjalani 100 adu banteng di seluruh dunia. Puluhan banteng pun kehilangan nyawa di tangannya.

Michelito dan ayahnya tidak memedulikan berbagai kecaman. “Yang menentang adu banteng seharusnya tidak ikut campur. Toh tidak ada yang memaksa mereka nonton atau mencari informasi tentang adu banteng. Merepotkan saja,” ejek Michelito.

Tahun lalu, bocah ajaib itu mengundang kecaman dari masyarakat Prancis saat dia bersafari adu banteng di negeri ayahnya itu. Beberapa kota mencekalnya setelah kelompok-kelompok anti-adu banteng berkampanye di seluruh negeri.
Di Spanyol, tempat asal olahraga ini, Michelito tidak bisa bertanding karena batasan minimal usia matador adalah 16 tahun. Dia kemudian lebih banyak tampil di negara-negara Amerika Latin yang aturannya lebih longgar.

“Saya tidak punya alasan untuk melarangnya. Orang-orang yang mengikuti perjalanan karier anak saya pasti melihat bahwa Michelito memiliki kualitas istimewa,” ujar Diana Peniche, ibunya. “Tidak ada yang bisa melarang saya bertarung. Banyak orang melempari saya uang, tapi saya tidak mencari uang. Itu nanti datang sendiri. Saat ini saya hanya ingin melawan banteng. Saya dilahirkan sebagai matador dan akan mati sebagai matador,” ujarnya tegas.

From: www.kompas.com

Friday, January 30, 2009

Ribuan Warga Sipil Sri Lanka Terperangkap Peperangan

KOLOMBO — Sekitar 250.000 warga sipil Sri Lanka terperangkap peperangan antara pemberontak Macan Tamil dan pemerintah. Karena itulah, Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapaksa meminta Macan Tamil agar dalam 48 jam ke depan memberi peluang kepada warga sipil bisa memasuki kawasan aman.

Saling bantah di antara kedua pihak bertikai muncul setelah kelompok hak asasi manusia menuduh adanya upaya menjadikan para warga sipil itu sebagai tameng hidup sekaligus sandera. "Saya minta Macan Tamil membebaskan warga sipil menuju kawasan aman," kata Rajapaksa.

Sejak 1983, gerilyawan Macan Tamil bersikukuh dengan senjata membentuk negara sendiri. Menurut kelompok itu, pemerintah cuma memberi perhatian lebih kepada mayoritas warga Sri Lanka dari suku Sinhala. Bentrokan antarkedua pihak itu sudah menewaskan 70.000 orang.

From: www.kompas.com

Serangan Udara Israel Cederai 18 Warga Palestina


GAZA — Sebanyak 18 warga Palestina, termasuk 11 anak sekolah dan seorang wanita hamil, cedera dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza bagian selatan. Serangan itu mengenai Mohammed al-Sumeiri, seorang polisi Hamas, dan orang yang diboncengnya ketika mereka berada di atas sepeda motor yang melaju di kota Khan Yunis.

Sebelas anak sekolah dan seorang wanita hamil yang sedang lewat di jalan itu termasuk di antara mereka yang cedera. Militer Israel mengatakan telah menargetkan serangan kepada Sumeiri karena ia diduga terlibat kelompok yang bertanggung jawab atas serangan bom di dekat lintasan penyeberangan Kissufim, yang menewaskan seorang prajurit dan mencederai tiga orang.

Serangan udara itu merupakan insiden kekerasan terbaru di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas. Gelombang kekerasaan itu mengancam keberlangsungan gencatan senjata Hamas dan Israel. Israel meninggalkan Jalur Gaza setelah daerah pesisir itu hancur akibat operasi militer selama 22 hari.

Israel menyelesaikan penarikan pasukan dari wilayah yang dikuasai Hamas itu, Rabu (21/1). Jumlah korban tewas Palestina mencapai sedikitnya 1.300 orang, termasuk lebih dari 400 anak. Sementara, 5.300 orang cedera di Gaza sejak Israel meluncurkan operasi militer terhadap Hamas pada 27 Desember tahun lalu.

From: www.kompas.com

Hasanain, Korban Serangan Israel


Ahmad Hasanain ditembak saat bermain di jalanan. Kini bocah kecil itu tergolek tak berdaya di ranjang Rumah Sakit Sifa, Gazah City. Kain putih menutup sebagian tubuh mungilnya. Di kanan-kiri ranjangnya, alat-alat kedokteran yang menjadi tumpuan hidupnya diletakkan. Dua selang besar dan kecil warna putih disambungkan ke mulutnya.

Dahi kananya ditutup perban, demikian pula tangan kanannya. Ahmad Hasanain yang baru berusia 7 tahun tidak sadarkan diri. Detak suara mesin penyambung hidup yang terdengar berirama tut-tut-tut-tut menjadi tanda bahwa kehidupan masih berpihak kepadanya.

Mata Hasanain terpejam. Rapat! Mulutnya terbuka ditembus dua selang. Kalau di dalam ”tidurnya” ia bermimpi, mungkin ia bermimpi akan nasib malang yang menimpanya. Mengapa semua itu harus terjadi. Mengapa?

”Saat itu, ia tengah bermain,” kata Majid Hasanain, ayahnya, mengenang peristiwa pada Kamis (22/1) kelabu itu. ”Ya, ia sedang bermain. Bermain di jalan. Saat itu, sekitar pukul 09.00, tiba-tiba semuanya terjadi. Sebutir peluru menerjang dahinya, masuk ke dalam kepalanya,” katanya. ”Peluru itu sampai saat ini masih ada di dalam otaknya,” sambung seorang petugas medis.

Majid Hasanain tidak tahu dari mana asal peluru itu. Orang-orang mengatakan, peluru dilepaskan oleh penembak jitu Israel. Bukankah gencatan senjata sudah diumumkan oleh Israel sejak Minggu dini hari? Namun, mengapa masih ada saja tentara yang melepaskan tembakan dan mengenai seorang bocah yang tidak tahu-menahu soal perang; bocah yang tengah menikmati masa bermainnya?

Pertanyaan itu terus dan terus diajukan oleh Majid Hasanain. Dan, ia tidak menemukan jawabnya. Ia hanya menemukan kenyataan bahwa anak yang ke-14 dari 15 anaknya kini tergolek tak berdaya, berjuang mempertahankan hidup di sebuah ruangan perawatan intensif rumah sakit yang jauh dari kampung halamannya di Sujaiyah, sekitar 1,5 kilometer dari Rafah, perbatasan Mesir-Jalur Gaza.

Apakah anaknya akan kembali? ”Semoga Allah memberikan rahmat dan berkah-Nya,” kata Majid Hasanain sambil mengangkat kedua tangannya.

Luka serius

Ahmad Hasanain adalah satu dari sekian banyak korban agresi militer dan kekejaman Israel. ”Lebih dari 200 orang dengan luka sangat serius yang kami tangani selama perang,” kata Omar El Manasra, seorang dokter yang bertugas di ruang perawatan intensif itu.

Persis di seberang ranjang Hasanain, tergolek Mohammad Garboa (40). Lelaki yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan itu bernasib sama dengan Hasanain. Ia ditembak tentara Israel. Peluru masuk kepalanya dan tembus hingga ke dahi. Keluar!

Lelaki berewokan ini tidur dalam kedamaian meski tidak bisa menikmati kedamaian yang sudah bertahun-tahun dicari rakyat Palestina. ”Ia tidak sadarkan diri,” kata dr Jose Rizal dari Mer-C Indonesia yang memimpin tim kemanusiaan dari Indonesia.

Kepala Mohammad Gerboa dibalut. Dua selang—satu disambungkan dengan mulut dan satunya dengan hidung—menjadi penyambung hidupnya. Dari selang itulah napas kehidupan mengalir. Matanya terpejam. Rapat!

Sebelah kiri Mohammad Gerboa, terpaut satu ranjang, terletak Said, juga tak sadarkan diri. Wajah Said terbakar karena bom yang ditebarkan Israel ketika perang masih berkecamuk. Bukan hanya wajah dan kepalanya, tangan kanannya pun terbakar.

Di ruang perawatan masih banyak korban-korban keganasan Israel selama 23 hari mengumbar angkara murka di wilayah Jalur Gaza. Terlihat, Yasser, bocah lelaki berusia 7 tahun, duduk di atas ranjangnya ditunggui kedua orangtuanya. Tangan dan kaki kanannya patah. Lagi-lagi karena bom Israel.

Ada juga Haisyam Abu Ibrahim, Abu Hassan, Hashem, Mahmud, atau Abdullah. Di antara mereka, ada yang patah tangan, patah kaki, dan ada yang kakinya harus diamputasi serta ada yang wajahnya terbakar karena bom. Semua mereka adalah warga sipil, bagian dari 5.000 lebih orang yang luka akibat ulah Israel.

Wajah dokter Omar El Manasra tidak mampu menyembunyikan kesedihan dan kemarahannya menyaksikan korban-korban agresi tentara Israel itu. ”Ketika perang masih berlangsung, kami harus kerja mati-matian karena begitu banyak pasien dengan luka sangat serius,” katanya, sementara kondisi rumah sakit saat itu kurang mendukung.

From: www.kompas.com

Lindungi Warga Sipil Madagaskar!

NEW YORK — Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon, menyerukan pemerintah Madagaskar memberikan prioritas mutlak untuk melindungi warga sipil di tengah-tengah aksi-aksi protes antipemerintah yang telah menelan korban sedikitnya 68 jiwa. "Sekjen menyerukan kepada Pemerintah Malagasi untuk memberikan prioritas utama terhadap perlindungan penduduk," kata pernyataan kantor persnya.

"Ini terserah kepada pihak-pihak di Malagasi untuk mengatasi ketidaksepakatan mereka melalui cara-cara damai dan dialog," katanya.

Ban, yang saat ini sedang berada di Swiss untuk menghadiri Forum Ekonomi Dunia, menyatakan prihatin mengenai ’kerusuhan serius yang menelan korban puluhan orang yang terjadi di Antananarivo dan di sekitarnya baru-baru ini.’

Dia menandaskan kembali tawaran bantuan PBB untuk melakukan proses dialog dan untuk rekonsiliasi nasional.

Pada Kamis pagi, ibu kota Madagaskar ditinggalkan pada saat penduduknya mengacuhkan seruan yang dilakukan wali kota untuk kembali ke kota yang menjelma menjadi kota hantu itu.

Wali Kota Antananarivo Andry Rajoelina menyerukan kepada penduduknya untuk memprotes keadaan ini dengan tinggal di rumah saja dan menjadikan ibu kota tersebut seperti ’kota mati’. Hal itu dilakukan saat dia mengeluarkan ultimatum kepada pemerintah untuk mengadili siapa pun orang yang berada di balik pembunuhan seorang pemrotes pada Senin lalu.

Presiden Madagaskar Marc Ravalomanana memperpendek lawatannya untuk menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) kawasan di Afrika Selatan, Minggu, dan kembali ke negerinya berupaya mengatasi krisis karena situasinya semakin buruk.

Polisi mengatakan, sedikitnya 42 orang tewas selama terjadinya aksi kekerasan di ibu kota, termasuk 30 perusuh yang dihantam oleh atap yang ambruk dari satu pasar swalayan yang terbakar.

Sebanyak 26 orang lainnya tewas dalam aksi kerusuhan di beberapa kota dan wilayah lainnya di negara pulau Lautan India itu. Banyak korban yang ditemukan pada Senin dan Selasa pagi.

From: www.kompas.com

Apa Salah Kami, Para Pelajar?


Ada keceriaan yang terbaca di wajah mereka. Seakan tak tersisa ketakutan, kengerian, dan duka mencengkam mereka selama tiga pekan. Hari itu, Sabtu (24/1), adalah hari bahagia. Inilah hari pertama berjumpa lagi dengan kawan-kawan sekelas setelah sebulan meninggalkan bangku sekolah.

Tiga pekan, sejak tanggal 27 Desember 2008 hingga 17 Januari 2009, kampung halaman mereka dibombardir pesawat-pesawat dan helikopter-helikopter Israel. ”Sekolah kami dibom Israel. Hancur. Kami harus berjalan lebih jauh untuk menumpang sekolah di SMA Tel Rabie,” tutur seorang siswi di pinggiran Beit Lahiya, sekitar 12 kilometer barat laut Gaza City dan hanya 5 kilometer dari perbatasan Jalur Gaza-Israel.

Berdasarkan data tahun 2006 dari Lembaga Pusat Statistik Palestina, Beit Lahiya berpenduduk 59.540 jiwa. Warga Beit Lahiya paling sering menjadi sasaran tembakan dan pengeboman Israel yang membawa korban tewas dan luka-luka karena merupakan salah satu inti dari basis Hamas.

Di kawasan Beit Lahiya dan sekitarnya, banyak sekolah hancur. Para siswa dari beberapa sekolah digabung menjadi satu di sebuah sekolah yang luput dari gempuran Israel.

Di Beit Lahiya, banyak murid sekolah berjalan kaki di salah satu jalan di kota kecil tersebut. Salah seorang dari murid-murid itu menuturkan bahwa mereka sedang menuju ke arah salah satu gedung sekolah yang terletak di Tel Rabie yang masih utuh karena luput dari gempuran Israel.

Kompas akhirnya menemukan gedung sekolah di Tel Rabie itu, setelah mencari-cari dengan bertanya kepada beberapa penduduk di Beit Lahiya. Warga Jalur Gaza mulai bisa bernapas dan berani keluar rumah secara bebas sejak diberlakukan gencatan senjata secara sepihak oleh Israel, Minggu (18/1) mulai pukul 02.00.

Salah satu sekolah yang selamat dari kehancuran adalah SMA Tel Rabie, sekolah khusus putri, yang hanya mengalami kerusakan kecil, hanya kaca ruang perpustakaan yang pecah. ”Ini karena kena pecahan bom,” tutur Amzad (23), seorang guru muda di tempat itu.

SMA Tel Rabie, berpagar tinggi, berhalaman luas sekitar 700 meter persegi. Di halaman itulah, lebih dari 100 siswi melepas kangen, bertegur sapa, berbagai cerita tentang perang, dan berbagai duka.

Israel tak disebut

Di sebuah ruang kelas, seorang guru perempuan, Iman Umar Ilahin, tengah memberikan pelajaran geografi. Bu guru muda itu mengajukan pertanyaan kepada murid-muridnya. ”Di sebelah timur wilayah Palestina itu negara apa?” tanyanya.

Siswi-siswi yang tahu segera mengacungkan jari tangannya. ”Sebelah timur wilayah Palestina adalah Yordania,” jawab Chalidia, siswi berkacamata. ”Sebelah utara wilayah Palestina itu negara apa?” lanjut Bu Guru Iman.

Mereka kembali berebutan mengacungkan tangan. ”Sebelah utara wilayah Palestina adalah negara Lebanon,” jawab salah seorang siswi yang duduk di sebelah Chalidia.

”Sebelah selatan wilayah Palestina itu negara apa?” tanya guru itu lagi. ”Di sebelah selatan Palestina itu Mesir,” jawab siswi yang duduk dua meja di depan Chalidia.

Bu guru ingin memberi pemahaman tentang geografi. Pelajaran geografi dipandang sangat penting bagi warga Palestina karena menjadi sarana pemahaman mereka akan wilayah negerinya yang terancam eksistensinya oleh Israel. Di wilayah itulah, nantinya, berdiri Negara Palestina.

Guru itu tidak pernah menyebut negara Israel di depan murid-muridnya. Ini bagian dari cerminan sikap mereka terhadap Israel. Mereka tidak mengakui keberadaan Israel, yang dianggap sebagai penjajah, sebagai perebut tanah nenek moyang mereka.

”Israel menghancurkan rumah kami. Apa salah kami para siswa. Apa salah kami anak-anak sekolah. Mengapa gedung sekolah kami juga dihancurkan? Bukankah kami tidak bersalah?” kata Rimra Sultan (17), kelas 11 SMA.

”Alhamdulillah, keluarga kami semua selamat. Namun, ada tetangga kami yang menjadi korban, ada kawan kami yang menjadi korban. Meski demikian, kami tidak takut. Kami tidak takut perang demi kemerdekaan negara kami,” kata anak ketiga dari 11 bersaudara itu dengan semangat.

Susah membangun

Kepala SMA Tel Rabie Ahirah Andham (56) mengatakan, sekarang ini sulit membangun kembali Jalur Gaza karena semua pintu gerbang ditutup dan Israel melarang bahan-bahan bangunan, seperti semen dan besi, masuk ke Jalur Gaza.

”Pemerintah Palestina insya Allah akan membangun kembali semua infrastruktur yang hancur itu, tetapi masalahnya apakah Israel mengizinkan bahan-bahan bangunan masuk ke Jalur Gaza,” tuturnya dan mengatakan, banyak siswa yang terpaksa harus belajar di tempat darurat.

”Kalau ada gedung yang masih utuh, kita gunakan untuk menampung murid dari beberapa sekolah yang gedungnya hancur. Jika tidak ada gedung yang masih utuh, kita terpaksa menggunakan rumah penduduk yang dianggap cukup besar atau membangun tenda-tenda sementara,” katanya.

Menurut Andham, gedung sekolah di Tel Rabie kebetulan berada di tengah rumah-rumah penduduk atau di tengah kota Beit Lahiya sehingga tank-tank dan buldoser-buldoser Israel tidak mencapai gedung sekolah ini.

Kawasan pinggiran Beit Lahiya ini diduduki Israel selama tiga pekan. Bahkan, daerah Latawan dan Tsalatin diduduki secara penuh oleh Israel hingga di tengah kotanya,” paparnya.

Bukan uang

Gaji guru di sekolah SMA bervariasi tergantung posisi dan lama kerja, yakni ada yang hanya 200 dollar AS, 400 dollar AS, dan ada yang 600 dollar AS. ”Namun, bukan uang yang saya cari. Saya ingin mengabdikan diri bagi negeri kami. Saya ingin memberikan sumbangan untuk mencerdaskan anak-anak negeri ini sebagai pemilik masa depan,” tutur Iqram Umar, guru perempuan yang baru enam bulan menjadi guru selepas menempuh ilmu di Universitas Al Azhar, Gaza City.

From: www.kompas.com