Sunday, February 1, 2009

Sarkofagus Berusia 2.500 Tahun Ditemukan Lagi

DENPASAR - Masyarakat Desa Keramas, Kabupaten Gianyar, Bali secara kebetulan kembali menemukan sarkofagus yaitu peti mayat terbuat dari batu yang diperkirakan berusia sekitar 2.500 tahun.

Benda purbakala yang diketemukan di wilayah Subak Abang, Desa Keramas itu merupakan yang kedua setelah sebelumnya 12 Januari lalu ditemukan benda serupa di lokasi yang hanya berjarak tujuh meter dengan ukuran panjang 60 sentimeter dan tinggi 57 sentimeter.

Drs Made Swastika, seorang peneliti pada Balai Arkeologi Denpasar mengatakan, Desa Keramas, Kabupaten Gianyar sekitar awal masehi atau 2.000-3.000 tahun silam merupakan salah satu perkampungan tempat permukiman penduduk di Bali.

Hal itu diperkuat dengan adanya Pura Besakih di sekitar Desa Keramas yang dihiasi patung (arca) pada zaman megalitik. Namun masyarakat zaman itu belum mengenal alat tulis menulis, meskipun mempunyai peradaban yang cukup tinggi.

"Mereka sangat menghormati orang yang mati dengan menguburkan dalam sarkofqagus, karena mempunyai pemikiran (ideologi) kelak di alam sana mendapat tempat yang baik (sorga)," ujar Made Swastika.

Ia menambahkan, orang Bali yang hidup pada zaman megalitikum menganggap ada persamaan antara kehidupan yang dijalani di dunia dengan kehidupan setelah mati.

Oleh sebab itu, orang yang mati sangat dihormati, proses penguburan dilakukan secara mewah dengan memberikan bekal kuburan. Penguburan dalam sarkofagus merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada orang yang meninggal.

Penguburan terhadap anggota keluarga yang meninggal pada jaman megalitik itu dilakukan dalam pekarangan rumah masing-masing, tidak seperti halnya sekarang di Bali masing-masing desa adat mempunyai kuburan, ujar Made Suastika.

Sebanyak 12 sarkofagus telah ditemukan di Desa Keramas kini menjadi koleksi Museum Purbakala Gedulu, Gianyar. Penemuan sarkofagus kali ini pada kedalaman 1,5 meter di bawah permukaan tanah atau hanya berjarak sekitar tujuh meter sebelah selatan tempat diketemukannya benda serupa tiga pekan lalu.

Penemuan itu sebenarnya sudah diketahui sehari sebelumnya atau Sabtu (31/1) ketika seorang buruh pembuat batu bata asal Lombok Timur (NTB), Maksin Riadi (42) mencangkul tanah cukup dalam, sebagai bahan pembuatan batu bata.

Saat penggalian itulah ditemukan sarkofagus dan dilaporkan ke Bali Arkeologi yang saat itu pula langsung menurunkan timnya ke lapangan untuk melakukan penelitian dan pengamankan benda purbakala tersebut.

From: www.kompas.com

No comments: